Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif Peringatkan Pemerintah untuk Tidak Memberi Harapan Palsu pada Masyarakat

banner 468x60

Jepara Jateng-kompas86.com

Kabupaten Jepara, yang terkenal dengan kerajinan ukirnya, saat ini menghadapi tantangan keuangan serius dengan mengalami defisit milyaran rupiah. Dalam situasi ini, Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif memperingatkan agar pemerintah tidak memberikan harapan palsu pada masyarakat terkait pemulihan keuangan yang cepat.

 

Defisit anggaran ini terjadi akibat sejumlah faktor, termasuk penurunan pendapatan daerah yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, beban pengeluaran yang meningkat. Hasil audit terbaru menunjukkan bahwa defisit anggaran kabupaten ini mencapai jumlah milyaran, menciptakan tantangan serius bagi pemerintah daerah dalam menjalankan program-program pembangunan yang telah direncanakan.

 

Dalam keterangan setelah Rapat kordinasi dengan TAPD ( Tim Anggaran Pendapatan Daerah) terkait Defisit APBD, Ketua DPRD Kabupaten Jepara, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi keuangan yang sulit ini. Dia menekankan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk berbicara dengan jujur ​​dan tidak memberikan harapan palsu pada masyarakat.

 

Gus Ha’iz sapaan akrab Ketua DPRD jepara menyatakan, “Saat ini, penting bagi kita semua untuk menghadapi kenyataan yang ada. Kami tidak boleh memberikan harapan palsu kepada masyarakat terkait pemulihan keuangan yang cepat. Diperlukan upaya yang serius dan kerja keras dari semua pihak untuk mengatasi defisit ini dan memulihkan keuangan kabupaten kami.”

 

Ketua DPRD juga menegaskan pentingnya transparansi dalam mengelola keuangan daerah. Ia mengajak pemerintah dan DPRD Kabupaten Jepara untuk bekerja sama dalam mengevaluasi pengeluaran yang tidak efisien dan mencari sumber pendapatan baru yang dapat membantu mengurangi defisit anggaran.

 

Masih kata Gus Haiz, defisit APBD ini bukanlah hal yang baru bagi Kabupaten Jepara. Ia mengungkapkan bahwa tiga kali pejabat sementara (PJ) Bupati yang mengisi jabatan di Kabupaten Jepara selalu mengajukan perubahan anggaran yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini menjadi indikasi adanya permasalahan dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah. Ada apa sebenarnya, kok sering berubah – ubah. Ini sangat rentan karena dikhawatirkan ada penyusup yang memanfaatkan perubahan – perubahan ini.

 

Oleh karena itu, Gus Ha’iz mengajak semua pihak untuk bersatu dan berkolaborasi demi kepentingan bersama dalam menghadapi tantangan keuangan yang dihadapi oleh Kabupaten Jepara dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi defisit anggaran, termasuk mengoptimalkan sumber daya yang ada, mengevaluasi kebijakan pengeluaran, dan mencari solusi inovatif untuk meningkatkan pendapatan daerah. Upaya ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam kondisi keuangan Kabupaten Jepara dalam waktu yang tidak terlalu lama, pungkas Gus Ha’iz.

(Rud)

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *