Kapolres KKT Sampaikan Pesan Penting Saat Pimpin Minggu Kasih di Desa Lingat.

banner 468x60

Saumlaki (Tanimbar) KOMPAS86.com
Dalam rangka mewujudkan program Polisi Keselibur (Polisi Sahabat Masyarakat), Polres Kepulauan Tanimbar gelar Minggu Kasih sebagai tindak lanjut Program Quick Wins Presisi POLRI, yang bertempat di Gedung Aula SD Kristen Desa Lingat, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Minggu (03/09/2023).

Acara Minggu Kasih tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, S.I.K., didampingi Kabagops Polres Kepulauan Tanimbar AKP Hendrik Laisina, Kasat Reskrim AKP Handri Dwi Azhari, S.Tk, S.I.K., Kasat Polair IPDA Absalon Makini, Kasat Binmas IPTU Simson Kormasela, S.H., Kapolsek Selaru IPDA S. Matrutty.

Turut hadir, Camat Selaru A. Makatita. S.Sos. M.PA., Sekcam Selaru J. Lololuan. S.STP., Danramil 1507- 03/Selaru LETTU D. Seleky dan Danposal Selaru LETDA Laut (S) A. Wijaya, Pemerintah Desa bersama BPD Fursuy, Tokoh Pemuda, Agama, dan Masyarakat Desa Fursuy, Lembaga Adat Desa Fursuy, Pemerintah Desa dan BPD Eliasa, Tokoh Pemuda, Agama, dan Masyarakat Desa Eliasa, serta Lembaga Adat Desa Eliasa.

Mengawali Sambutannya, Kapolres Kepulauan Tanimbar menjelaskan bahwa kegiatan Minggu Kasih ini merupakan Program Quick Wins Presisi POLRI yang bertujuan untuk mencari solusi bersama terkait penyelesaian masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat, sekaligus memberikan pesan-pesan kamtibmas dan mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas.

“Program ini dijalankan karena beberapa waktu lalu citra POLRI sangat menurun drastis, akibat beberapa persoalan yang dilakukan oleh oknum-oknum Anggota POLRI sendiri,” ungkap Kapolres.

Kapolres menambahkan bahwa Kegiatan Ibadah dan Program Minggu Kasih ini bisa dapat memberikan dampak positif bagi semuanya. Sehingga melatarbelakangi dari kegiatan ini, Kapolres meminta kepada Kapolsek untuk dapat menghadirkan para Kades dari desa yang berkonflik, karena ia merasa sangat prihatin dengan persoalan yang terjadi baru-baru ini.

“Melihat daripada tren gangguan kamtibmas dari Polres Kepulauan Tanimbar yang paling tinggi adalah kekerasan bersama terhadap orang, penganiayaan, hingga persetubuhan terhadap anak di bawah umur,” ujarnya.

Berkaitan dengan minuman beralkohol, Kapolres mengatakan bahwa dirinya tetap menghargai kearifan lokal yang ada seperti minuman berjenis Sopi, namun jika Sopi dikonsumsi dengan berlebihan maka akan di luar kontrol yang dapat mengakibatkan gangguan kamtibmas.

Menurutnya, semua persoalan bisa diselesaikan dengan adat seperti contoh di Desa Sangliat Dol, Kecamatan Wertamrian yang penyelesaiannya duduk bersama di Natar (tempat berkumpul/alun-alun), sehingga bagaimana mengimplememtasikan nilai budaya dan adat yang sudah turun-temurun oleh nenek moyang.

“Semua persoalan harus mengedepankan musyawarah mufakat. Hal itu adalah peninggalan dari nenek moyang kita yang bisa mencapai tujuan dan itu perlu kita jaga,” terangnya.

Selanjutnya kegiatan Minggu Kasih tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh Pemdes Fursui dan Eliasa, BPD Fursui dan Eliasa, para Tokoh serta Lembaga Adat dari Desa Fursui dan Eliasa beserta para peserta yang hadir, dan ditutup dengan foto bersama sebagai kenangan.

# Mas Agus #

Pos terkait

Tinggalkan Balasan