Kapolres Bitung dan APPSI Tinjau Lokasi Gebyar Ramadhan 2025 di Pusat Kota

banner 468x60

Bitung – Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, S.I.K., M.H., bersama jajaran pejabat kepolisian meninjau lokasi pelaksanaan Gebyar Ramadhan yang akan berlangsung di kawasan pusat kota pada 1–30 Maret 2025. Kunjungan ini turut didampingi oleh pengurus Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Bitung, yakni Rinto Pakaya dan Vanny Kaunang.

Dalam peninjauan tersebut, pengurus APPSI memaparkan rancangan tata letak kegiatan yang akan dibagi menjadi dua zona utama, yaitu area pedagang takjil dan kuliner berbuka puasa, serta kawasan Senggol yang diperuntukkan bagi pedagang kaki lima (PKL) dan UMKM.

Kapolres Bitung memberikan berbagai masukan terkait pengelolaan lokasi agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat serta tetap menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan festival.

Sebelum meninjau lokasi, Kapolres lebih dulu berdiskusi dengan pengurus APPSI dan puluhan pedagang yang akan berpartisipasi dalam festival. Pertemuan ini berlangsung di Sekretariat APPSI dan Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) Kota Bitung, yang berlokasi di kawasan eks Bank Mandiri.

Dalam dialog tersebut, Kapolres menanyakan sejumlah aspek teknis penyelenggaraan serta kesepakatan yang telah dibuat antar pedagang. Ia juga menegaskan pentingnya pengelolaan kegiatan yang transparan agar tidak menimbulkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Para pedagang menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya besaran biaya sewa dan administrasi ditentukan sepihak oleh oknum tertentu, kali ini seluruh pembebanan biaya diputuskan secara musyawarah dalam rapat pedagang.

 

Dalam diskusi, beberapa pedagang seperti Tamrin Arsjad, Rosita Tomayahu, dan Junus Ishak menyampaikan bahwa pada penyelenggaraan Senggol akhir tahun 2024 lalu, biaya yang dibebankan mencapai lebih dari Rp3 juta, yang dinilai memberatkan. Namun, pada Gebyar Ramadhan 2025, besaran biaya ditetapkan secara musyawarah oleh pedagang sendiri sehingga lebih ringan dan adil bagi semua pihak.

Terkait isu bahwa biaya sewa mencapai Rp3 juta, pedagang menegaskan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks. Mereka menjelaskan bahwa pada 28 Januari 2025 telah dilakukan pertemuan untuk membahas pembebanan biaya, dan angka yang disepakati jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Pedagang juga mengungkapkan bahwa pada akhir 2024, terdapat oknum yang mengatasnamakan BUMD dan memungut biaya hingga Rp4 juta per lapak. Tahun ini, di bawah pengelolaan APPSI, seluruh keputusan diambil secara transparan oleh para pedagang sendiri.

“Kali ini, kami yang berjualan, kami juga yang menentukan aturan. Tahun ini kami merasa merdeka dari tagihan yang memberatkan, Pak Kapolres,” ujar salah seorang pedagang saat berdiskusi dengan Kapolres Bitung.

Hal serupa juga diungkapkan pedagang takjil, yang menyatakan bahwa besaran biaya sudah disepakati bersama secara adil. Mereka bahkan menemukan fakta bahwa ada pedagang yang selama ini mendapatkan perlakuan khusus sehingga tidak membayar sesuai ketentuan.

“Angka yang kami sepakati ini sudah berlaku lebih dari tiga tahun. Justru sekarang terungkap bahwa ada pedagang yang dulu diistimewakan dan tidak membayar penuh. Itu jelas tidak adil,” ungkap seorang pedagang takjil.

Wakil Ketua I DPD APPSI Bitung, Haji Rinto Pakaya, menegaskan bahwa berbagai tuduhan yang beredar di media sosial terkait pembebanan biaya adalah fitnah. Ia menegaskan bahwa Gebyar Ramadhan 2025 diselenggarakan secara transparan dan penuh keikhlasan, bahkan pengurus APPSI ikut berkontribusi secara swadaya.

“Tahun ini berbeda. Kami menyelenggarakan festival ini dengan penuh keikhlasan tanpa sponsor. Kegiatan ini dari pedagang, oleh pedagang, dan untuk pedagang. Kami hanya ingin semuanya berjalan adil dan lancar,” tegas Rinto Pakaya.

Di akhir diskusi, Kapolres Bitung memberikan sejumlah saran, khususnya terkait aspek keamanan selama festival berlangsung. Haji Rinto Pakaya menyampaikan bahwa pengamanan barang dagangan akan melibatkan masyarakat pedagang di sekitar kawasan pusat kota, sehingga mereka turut berperan dalam mendukung keamanan dan ketertiban.

Kapolres pun mengapresiasi komitmen para pedagang dan berharap Gebyar Ramadhan 2025 dapat berlangsung tertib, aman, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

 

 

Pos terkait