Kompas86.com | Cianjur – Warga Kampung Cikaso, RT 03/RW 07, Desa Cibinonghilir, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, kembali meluapkan kekecewaan mereka atas kondisi jalan desa yang tak kunjung mendapat perbaikan memadai. Sejak kampung ini berdiri, jalan utama yang menjadi akses vital warga menuju wilayah sekitar tak pernah tersentuh aspal maupun cor beton.
Keluhan warga bukan tanpa alasan. Setiap musim hujan, jalan berubah menjadi kubangan lumpur, sementara saat kemarau, debu tebal beterbangan hingga mengganggu kesehatan. “Kami seperti dianaktirikan. Jalan di sini setiap tahun rusak, berlubang, becek, tapi tidak pernah ada perbaikan layak. Padahal ini jalur utama warga,” ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Ironisnya, jalur tersebut kerap dilalui truk-truk pengangkut hasil tambang galian pasir milik pihak swasta. Aktivitas kendaraan besar itu memperparah kerusakan, namun warga menilai tak ada kontribusi berarti dari perusahaan maupun pemerintah untuk perbaikan.
“Yang bisa mereka lakukan hanya merusak. Tidak ada perbaikan. Jalan jadi penuh lumpur saat hujan, dan debunya seperti asap tebal ketika kering. Kami sudah capek mengeluh,” tambah warga tersebut.
Selain masalah infrastruktur, warga juga mengaku khawatir menyampaikan aspirasi secara terbuka. Mereka menilai kepala desa setempat kurang responsif terhadap kritik, sehingga perbaikan jalan seolah menjadi isu yang sengaja diabaikan.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mendasar : di mana tanggung jawab pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi? Bagaimana fungsi pengawasan anggota DPRD yang seharusnya menjadi corong aspirasi rakyat? Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, infrastruktur jalan merupakan bagian dari pelayanan publik yang wajib disediakan pemerintah daerah secara berjenjang.
Warga berharap perhatian dari semua pihak, termasuk media, lembaga pengawasan, dan publik, agar desakan perbaikan jalan ini segera ditindaklanjuti.
“Kami tidak minta muluk-muluk, hanya ingin jalan yang layak. Jangan tunggu ada korban baru bertindak,” tegas warga.(Uci/Jul)