Trenggalek (JATIM)Kompas86.com
Dalam rangka nguri-uri budaya tradisional, warga Desa Ngulanwetan Kecamatan Pogalan Kab.Trenggalek menggelar karnaval etnik seni budaya pada hari Minggu (02/05/2024) pagi hingga sore
warga Desa seputaran kecamatan Pogalan tumpah ruah memenuhi rute karnaval di sepanjang jalan utama Desa Ngulanwetan
Karnaval etnik seni budaya yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bersih Desa tersebut diikuti berbagai elemen masyarakat Ngulanwetan . Mulai dari perwakilan RT, RW, pemuda, PKK, dunia pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan di wilayah Desa Ngulanwetan
Karnaval budaya dimulai sejak pukul 09.00 pagi dengan mengambil start di Dusun Winong Depan SDN 1 Ngulanwetan dan selanjutnya melalui Dukuh Jatimalang ,Dukuh sumber ,Dukuh blimbing Dukuh nglengkong dan finish di depan Kantor Balai Desa Ngulanwetan
Selain karnaval budaya, rangkaian event Bersih Desa Ngulanwetan ini sudah diawali dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di hari hari sebelumnya. Antara lain kerja bakti massal ,malam tirakatan ,seni tiban ,seni jaranan juga pengajian yang sudah dilaksanakan
Kegiatan kali ini terbilang istimewa, karena baru kali ini Desa Ngulanwetan mengadakan kegiatan bersih desa berskala besar yang merupakan penyatuan dari berbagai wilayah RT/ RW dan lingkungan di Desa Ngulanwetan Pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan bersih desa ini telah rutin diselenggarakan, namun sifatnya parsial yang hanya dilaksanakan di masing-masing lingkungan dan RW serta di Balai Desa
Salah satu tokoh Desa Ngulanwetan asal Dukuh Krajan yang nama nya tidak mau kita sebut ,beliau menjelaskan bahwa kegiatan Bersih Desa kali ini mengusung tiga kegiatan besar. Pertama berkaitan dengan kebudayaan berupa napak tilas seni budaya kearifan lokal kedua berupa kegiatan bernuansa sosial yaitu religi berupa doa bersama , dan ketiga juga ada kegiatan yang bersifat gebyar yaitu karnaval atau kirab budaya” ucap nya
Pria paruh baya itu berharap semoga acara Bersih Desa ini dapat diambil hikmahnya sehingga menjadi tontonan dan tuntunan bagi masyarakat, serta bisa menjadi event rutin tahunan dengan kreasi berbeda pada setiap tahunnya dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata seni budaya ” pungkasnya
( Jurnalis Sholihin )