Direktur PDAM Pamekasan Respon Cepat Kebutuhan Air Bersih Warga Desa Pandan

banner 468x60

PAMEKASAN|| kompas86.com – Harapan warga Desa Pandan untuk memperoleh akses air bersih akhirnya mendapat angin segar, setelah sekian lama mengalami kesulitan.

Samsul Arifin Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan merespons cepat aspirasi warga dengan menyusun langkah konkret guna mempercepat distribusi air bersih ke desa tersebut.

Upaya ini merupakan kelanjutan dari serangkaian dorongan yang sebelumnya dilakukan oleh masyarakat melalui Ketua LSM Gerakan Masyarakat Pamekasan  (GEMPA), Abdussalam.

Sebelum mendatangi kantor PDAM, Abdussalam  bersama kepala desa Pandan lebih dulu melakukan tekanan kepada PT Garam (Persero), perusahaan pelat merah yang beroperasi di sekitar Desa Pandan, agar turut berkontribusi melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk penggantian jaringan pipa air bersih yang rusak.

“Kami sudah datangi PT Garam dan mendesak agar mereka mengambil bagian dalam solusi masalah air ini, jangan hanya ambil untung dari daerah ini, tapi tidak peduli dengan rakyatnya,” tegas Abdussalam.

Ia menyampaikan bahwa program CSR PT Garam seharusnya diarahkan untuk mendukung kebutuhan masyarakat sekitar, khususnya dalam situasi mendesak seperti krisis air bersih, namun sayangnya, hingga kini belum ada tindakan konkret dari perusahaan tersebut.

“Kalau PT Garam tidak segera bertindak, maka mereka harus siap menanggung konsekuensi sosial yang mungkin timbul di masyarakat,” lanjutnya, ia juga menyebut bahwa pihaknya telah melaporkan situasi ini ke Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) sebagai bentuk peringatan dan langkah antisipasi sosial.

Setelah desakan ke PT Garam, kemudian Abdussalam bersama Taufik Haryono, perwakilan warga Desa Pandan, mendatangi kantor PDAM Pamekasan pada Kamis (28/05) untuk menyampaikan permohonan bantuan penggantian jaringan pipa air yang menjadi penghambat utama distribusi air bersih.

Menanggapi aspirasi tersebut, PDAM Pamekasan langsung bergerak cepat melakukan survei ke lapangan, hasilnya menunjukkan bahwa perlu dilakukan penggantian jaringan perpipaan sepanjang sekitar satu kilometer untuk mengalirkan air secara optimal ke Desa Pandan.

“Setelah kami survei, memang ada kebutuhan teknis untuk mengganti pipa jaringan, hal ini langsung kami ajukan ke Direktur, dan alhamdulillah beliau mendukung penuh,” ujar Muhammad Musawwir, Kepala Bagian Teknik PDAM Pamekasan.

Namun karena biaya penggantian pipa cukup besar, proyek ini masih dalam tahap progres, namun ebagai solusi percepatan, pihak PDAM berencana untuk menghubungkan jaringan pipa dari daerah ujung agar distribusi air bisa lebih cepat menjangkau Desa Pandan.

“Kami sedang mencari skema terbaik agar distribusi bisa berjalan lebih cepat dan merata,” imbuh Musawwir.

Permasalahan air bersih di Desa Pandan bukan hal baru, menurut Abdussalam, isu ini selalu muncul setiap terjadi pergantian kepala desa, dan kerap menjadi alat tarik ulur politik, ia menekankan pentingnya semua pihak—baik pemerintah, PDAM, maupun perusahaan swasta seperti PT Garam Persero untuk benar-benar berpihak pada kebutuhan rakyat.

“Air bersih adalah hak dasar, sudah saatnya semua kepentingan pribadi dan politik dikesampingkan,” tegasnya.

Kini, warga Desa Pandan berharap janji dan rencana yang sudah disampaikan segera diwujudkan dalam aksi nyata, terutama kepada PT Garam, masyarakat menunggu komitmen sosial perusahaan seiring dengan keuntungan besar yang diperoleh dari wilayah mereka.

“Kalau masih bungkam, wajar jika masyarakat menilai PT Garam hanya peduli pada garam, bukan pada rakyat,”

tutup Abdussalam.

 

Penulis: HLK

 

Pos terkait