Dalam Gelar Perkara Pembunuhan Robi Ali Syarif Desak Penyidikan Di Buka Secara Transparansi

banner 468x60

Kompas86.Com – 20 Desember 2024
Pali – Sumsel,- Ali Syarif sebagai orang tua korban meminta agar gelar perkara kasus pembunuhan putra tercintanya yang di bunuh pada hari kamis 28 Desember 2022 lalu yang di gelar di Polda Sumsel pada hari Senin 16/12/2024 agar di buka secara Transparansi.

Kekecewaan keluarga korban karena lambanya terungkap,
hampir tiga tahun belum ada titik terang padahal begitu banyak saksi yang telah di periksa, yang membuat lebih hancur dan terasa sangat kecewa setelah mendengar hasil gelar perkara yang disampaikan oleh pihak kepolisian di polda Sumsel Senin 16)12/2024 kemaren.

Beberapa bukti yang dianggap krusial dalam penyidikan seperti, rekaman CCTV dan hasil pelacakan telepon genggam atau (haen fon) tidak dihadirkan dan tidak dijelaskan secara rinci, hal itu yang membuat Keluarga korban merasa adanya dugaan potensi penyimpangan dalam proses penyidikan.

Timbulnya dugaan adanya kejanggalan dalam pengungkapan kasus ini, dalam Bukti CCTV merupakan
Salah satu temuan yang mencurigakan, seperti “bukti rekaman CCTV yang tidak jelas dan tidak sesuai dengan standar karenah Rekaman video yang di perlihatkan dalam acara gelar perkara adala video yang direkam ulang menggunakan ponsel pintar (smartphone) dari layar CCTV yang ada di kantor Kepala Desa Padahal jika data diambil langsung dari perangkat penyimpanan CCTV di pastikan kualitas gambar nya akan lebih jelas.

Satu hal yang menjadi bahan pertanyaan di benak Keluarga korban, mengapa setelah menjalani waktu yang cukup lama, mengapa setelah memasuki tahun ke tiga baru rekaman video itu di perlihatkan kepada pihak keluarga korban, dan mengapa tidak ada upaya untuk membuka rekaman CCTV lainnya, seperti CCTV di tempat karaoke atau di toko yang terletak tepat di depan kantor Kepala Desa Raja Barat.

Atau siapa tau pencarian kasus bisa di kembangkan lagi dengan cara lain selain cara cara lazim yang biasanya di lakukan oleh penyidik selama ini, tidak menutup kemungkinan Intel intel yang berkompeten dan beritegritas bisa mendapatkan bukti dari jejak digital, siapa tau para intelijen bisa mendapatkan bukti otentik dengan cara berkerja sama dengan pusat layanan Telkomsel misalnya “tutur Ali Syarif .

Toyeng

Pos terkait