LAMPUNG SELATAN, KOMPAS86.COM – Mati Dan Hidupnya ribuhan Hektar Tanaman Padi di dua kecamatan Sragi Dan Kecamatan Palas, saat ini tergantung pasokan air dari bendungan gerak jabung.
Pasalnya saat ini ribuan tananaman padi yang rata- rata berusian dua bualan Dan siap bunting, sangat membutuhkan pasokan air. Sebab petani yang ada di tujuh desa di kecamatan palas, Desa Bumirestu, Desa Pulau Jaya, Desa Bali agung, Desa Mekar mulya, Desa Pulau Tengah, Desa Palas Jaya dan Desa Bandan urip kondisinya sangat memperhatinkan.
Dengan kondisi yang di alami oleh para petani saat ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, seharusnya bergerak cepat memberikan solusi bila tidak ingin lumbung padi di kabupaten lampung selatan mengalami gagal panen.
Ranto, salah satu petani Dari Desa Bumirestu, menuturkan para petani saat ini sangat membutuhkan pasokan air dari bendungan gerak jabung. Sebab menurut dia walaupun saat ini para petani ada yang mengairi sawah dengan mengunakan bantuan sumur bor namun sumber airnya sudah tidak mampu lagi.
“Sumur bor saat ini sudah tidak mampu untuk mengairi sawah kami, karna sumber air nya sudah tidak keluar lagi, adapun ada air dari kali sekampung namun air nya asin, bila di alirkan ketanaman padi bukanya hidup tapi akan mati,” ucap dia, saat melihat bendungan gerak jabung, Sabtu malam, (21/10/2023)
Ranto juga mengatakan, jalan satu-satunya Bendungan Gerak Jabung di buka, agar ribuan hektar di tanaman padi di dua kecamatan Palas dan Sragi terselamatkan. Maka dari itu dirinya bersama perwaklikan para petani mendatangi Bendungan Gerak Jabung untuk memastikan debet air itu ada.
Sementara itu, Kordinator Petugas Bendungan Gerak Hasan Basri, mengatakan, saat ini debit air memang ada, bendungan gerak tersebut akan di buka atas kesepakatan dari tiga wilayah, pada tanggal 22 Oktober pukul 01.00 Wib.
“Atas surat kesepakatan bersama petani empat air pintu utama selebar lima senti meter. Pintu akan kita buka pukul 01.00 dini hari, agar tidak membahayakan masyarakat yang beraktivitas di aliran sungai,” kata dia
Dirinya juga menambahkan jika dalam dua hari ke depan air belum mampu mengairi tanaman padi di wilayah Palas dan Sragi. Maka bukaan pintu akan kita tingkatkan, maka dalam posisi itu petani Palas juga rutin memberikan laporan di lapangan.
Sementara itu Camat Palas, Ns.Rosalina M.Kep, yang ikut para petani di lokasi, untuk membantu para petani dirinya akan segera berkoordinasi dengan Balai Besar Lampung.
” Atas nama pemerintah kecamatan Palas, dan menidaklanjuti keluhan para petani di palas terkait kurangnya pasokan air, saya cek langsung bendungan Gerak Jabung. bila di bukanya pintu bendungan gerak ini di buka dan bisa menyelamatkan ribuan tanaman padi di Palas, saya sendiri akan segera berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Lampung.” Ucap dia
Camat juga mengajak para petani agar selalau berkoordinasi dengan pemerintah, supaya apa yang menjadi keluhan bisa diatasi.
Jurnalis : #Sr/kim#