Bupati Fawaid: Dari Sawah ke Samudra, Menjahit Narasi Besar Jember

banner 468x60

Jember|Jatim|Kompas86.com

Kamis, 28 Agustus 2025 Halaman Kantor Pemkab Jember sore itu menjadi panggung tanda-tanda. Deretan alat dan mesin pertanian berkilat menunggu saatnya berpindah tangan. Di hadapan para kepala OPD, wartawan dari berbagai media, dan perwakilan ketua kelompok tani, Bupati Jember Gus Fawaid membuka acara. Bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan arah: kepemimpinan yang membumi, efektif, dan berjejaring.

Podium, Publik, dan Bahasa Tanda
Gus Fawaid berdiri di podium menyampaikan progres dan rencana kerja Pemkab. Ia mengafirmasi posisinya sebagai kader Prabowo Subianto, sebuah penegasan identitas politik yang bekerja bukan sebagai label, melainkan simbol akses dan konektivitas pusat–daerah. Dalam pembacaan semiotik, ini adalah pernyataan representasi: Jember tidak berjalan sendiri; Jember tersambung dengan jalur kebijakan dan dukungan yang lebih luas.

Alsintan: Simbol Efisiensi dan Ketahanan Pangan
Alat dan mesin pertanian; 3 traktor mesin panen, 15 mesin tanam, 4 traktor roda empat, dan 30 unit mesin roda lainnya, siap diserahkan secara kolektif kepada kelompok tani. Di akhir acara, setelah sesi tanya jawab dengan media, kunci-kunci itu berpindah tangan secara simbolis. Bagi petani, mesin bukan sekadar benda; ia adalah penanda percepatan: tanah diolah lebih cepat, tanam lebih rapi, panen lebih pasti.

Kebijakan Fiskal: Pembebasan Denda Pajak & Pajak Tak Naik
Di tengah pidatonya, Fawaid menegaskan pembebasan denda pajak daerah diperpanjang hingga akhir tahun ini. Ini bukan hanya kebijakan administratif, melainkan tanda keberpihakan: memberi ruang bernapas agar pelaku usaha dan warga dapat melaju tanpa beban tambahan. Ia juga menekankan komitmen tidak menaikkan pajak sepanjang masa kepemimpinannya sampai saat ini adalah sebuah isyarat stabilitas yang menenangkan ekonomi rumah tangga dan usaha kecil.

Nelayan dan Laut: Izin Gratis untuk BBM Bersubsidi
Dari daratan ke pesisir, pemerintah menautkan kebijakan yang adil. Izin gratis bagi nelayan untuk mengakses BBM bersubsidi ditegaskan berlaku. Dalam semiotika kebijakan, ini adalah tanda perlindungan: negara hadir menjaga biaya produksi agar pendapatan nelayan tetap layak. Laut tidak menjadi halaman belakang; ia dihadirkan sebagai ruang ekonomi utama.

Infrastruktur & Pariwisata: Wajah Terbuka Jember
Perbaikan infrastruktur menjadi aksen konsisten: jalan dan fasilitas publik dirapikan agar mobilitas warga dan logistik lancar. Di saat yang sama, event-event wisata disiapkan untuk memperbesar daya tarik Jember. Setiap panggung budaya dan kegiatan publik adalah simbol keterbukaan, ajakan datang, tinggal, dan berinvestasi.

Kolaborasi Kawah Ijen: Memperluas Tapak Wisata
Gus Fawaid menggarisbawahi kerja sama lintas kabupaten terkait pengelolaan kawasan Kawah Ijen. Kolaborasi ini memperkuat posisi Jember dalam lanskap destinasi unggulan Jawa Timur. Dalam bahasa tanda, kerja sama itu melukiskan konektivitas lanskap: Jember sebagai simpul yang mengantar wisatawan dari bandara hingga ke gunung api biru yang termasyhur.

Bandara Siap Beroperasi: Gerbang Akses Baru
Kesiapan bandara Jember untuk beroperasi disebut sebagai lompatan akses. Bandara bukan sekadar infrastruktur; ia adalah tanda keterhubungan—mendekatkan Jember dengan pusat-pusat ekonomi dan menumbuhkan kepercayaan pelaku usaha.

Pekerja Migran: Layanan Dekat, Perlindungan Utuh, Beasiswa Anak
Untuk pekerja migran, pengurusan administrasi kini dapat dilayani di Jember. Pemkab berkomitmen pada perlindungan pekerja migran, sekaligus menyediakan privilege beasiswa bagi anak-anak mereka. Kebijakan ini menyatakan bahwa kontribusi pekerja migran diakui, dilindungi, dan diinvestasikan kembali dalam bentuk kesempatan bagi generasi berikutnya.

Kesehatan Publik dan Aparatur: Proteksi & Penghargaan
Di bidang Kesehatan disiapkan 1.000 tenaga Kesehatan dan dokter spesialis untuk menanggulangi stunting , menekan angka kematian ibu dan bayi yang langsung diterjukan ke desa-desa. Selain itu sesuai dengan arahan pusat yang berkaitan dengan meningkatnya wabah campak maka Bupati juga cepat tanggap dengan disiapkannya vaksin campak sebagai langkah proteksi. Pada sisi tata kelola, pegawai berstatus R4 diakomodir, tanda penghargaan pada mesin birokrasi agar pelayanan publik berjalan mulus.

Dari Podium ke Sawah
Acara berpuncak pada penyerahan simbolis kunci alsintan kepada perwakilan ketua kelompok tani. Gestur sederhana yang menutup lingkaran tanda: dari narasi di podium menuju aksi di lapangan; dari kebijakan menuju produktivitas. Kehadiran media dan kepala OPD mempertebal pesan: Jember bergerak bersama.

Tanda-Tanda (dalam perspektif semiotika) Kunci Kepemimpinan Fawaid :
• Pertanian: 3 traktor panen, 15 mesin tanam, 4 traktor roda empat, 30 mesin roda lain → tanda efisiensi & percepatan produksi.
• Fiskal: Pembebasan denda pajak diperpanjang hingga akhir tahun ini + tanpa kenaikan pajak → tanda keberpihakan & stabilitas.
• Kelautan: Izin gratis nelayan untuk BBM bersubsidi → tanda perlindungan biaya produksi.
• Infrastruktur & Event Wisata: perbaikan fasilitas, penguatan kalender kegiatan → tanda keterbukaan & daya tarik daerah.
• Kolaborasi Kawah Ijen: kerja sama lintas kabupaten → tanda konektivitas lanskap wisata.
• Bandara: siap beroperasi → tanda keterhubungan ekonomi & investasi.
• Pekerja Migran: layanan di Jember, perlindungan, beasiswa anak → tanda keadilan & keberlanjutan sosial.
• Kesehatan: 11.000 vaksin cacar → tanda proteksi publik.
• Aparatur: akomodasi status R4 → tanda penghargaan pada mesin pelayanan.

Dalam keseluruhan rangkaian, kepemimpinan Fawaid menampilkan bahasa tanda yang konsisten: dari kebijakan fiskal yang melapangkan, mesin pertanian yang mempercepat, perlindungan nelayan di laut, jaminan bagi pekerja migran, hingga bandara yang membuka gerbang. Semuanya menjahit satu narasi besar: Jember yang optimis, efisien, terlindungi, dan terhubung.

Andi Spt., S.Sos.,M.Si
Kabiro Jember

Pos terkait