Bela Marwah Dan Citra, Jajaran Guru Di Kabupaten Bima Menggelar Aksi Demonstrasi.

banner 468x60

Bela Marwah Dan Citra, Jajaran Guru Di Kabupaten Bima Menggelar Aksi Demonstrasi.

Bima NTB kompas86.com.Cabang Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima NTB terpantau macet. Mengingat di ruas jalan Negara dan Propinsi tersebut tengah terjadi aksi Demontrasi. Aksi yang di maksud di laksanakan oleh Jajaran Guru di bawah kendali dan koordinasi PGRI Kabupaten Bima. Dalam orasinya para orator Aksi menyampaikan perihal yang berkaitan dengan adanya penganiayaan oleh salah satu Siswa terhadap seorang Guru. Hal itu terjadi di SMKN 1 Woha, yang berlokasi di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Kemudian aksi pun berlanjut sampai di depan Kantor Bupati Bima. Melalui orasi ilmiah nya,masa aksi menuntut,agar pelaku pemukulan terhadap Guru itu diproses Hukum,hingga di penjara. Masa aksi meminta Bupati Bima Hj.Indah Damayanti Putri S.E.M.I.P agar segera keluar untuk menemui masa aksi. Tujuan masa aksi,agar Bupati Bima mengambil sikap ketika melihat dan mengetahui perso’alan yang menjadi tuntutan masa aksi hari ini.

Kepala SMAN 2 Woha,Adhar M.Nur S.Pd ,yang di konfirmasi Kompas86.com di lokasi aksi,Kamis 9 November 2023 menyatakan bahwa,apa yang di lakukan oleh masa aksi saat ini merupakan bagian dari keperdulian. Tindakan siswa itu adalah sebuah pelanggaran Hukum . Para guru yang melakukan aksi hari ini, merasa terpanggil secara moral. Ini menyangkut, Marwah, citra dan kredibilitas Guru secara menyeluruh. Pertanyaan nya, apakah mereka harus terdiam, ketika mendengar, melihat dan menyaksikan tindakan brutal seorang siswa terhadap Guru.

Lebih lanjut Adhar menjelaskan, Guru hanya meminta harkat dan martabat nya di hargai. Guru adalah Pahlawan tanpa tanda jasa, karena Guru orang bisa jadi Bupati sampai menjadi seorang Presiden. Tidak perlu kami di hargai,tapi menolehlah dan maknai hakikat seorang Guru. Kami semua melakukan aksi hari ini, untuk menunjukkan pada semua orang bahwa Guru tidak sendiri. Dan kalau tindakan brutal siswa itu di biarkan, kami yakin se yakin-yakinnya,tidak akan tercipta keamanan dan kenyamanan bagi semua Guru di Kabupaten Bima pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,ungkap Kepala SMAN 2 Woha.

Hasbi86

Pos terkait

Tinggalkan Balasan