Lombok Barat,NTB
KOMPAS86.COM-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Lombok Barat (FM LOBAR),menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Lombok Barat pada Kamis, 23 Januari 2025. Mereka menuntut Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera memperbaiki akses jalan, menyediakan layanan kesehatan terdekat di Meang, dan meningkatkan akses listrik yang hingga kini masih minim.
Front Mahasiswa Lombok Barat (FM LOBAR)
Aksi ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi masyarakat Meang yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Para demonstran menyoroti berbagai permasalahan mendesak, termasuk buruknya infrastruktur jalan yang kerap menjadi hambatan utama dalam situasi darurat.
“Sudah ada korban jiwa akibat sulitnya akses jalan dan jauhnya layanan kesehatan di Meang. Baru-baru ini, seorang ibu harus melahirkan dengan ditandu menggunakan sebilah bambu karena tidak ada akses medis yang layak. Ini harus menjadi perhatian serius!” ujar salah satu orator aksi.
Mahasiswa juga menekankan bahwa kondisi ini adalah cerminan kelalaian pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Mereka menyerukan agar Pemda segera mengambil langkah konkret untuk menghadirkan akses jalan yang layak, fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau, serta perbaikan jaringan listrik bagi warga Meang.
“Adik-adik kita, keluarga-keluarga kita yang ada di Meang tidak seharusnya terus menjadi korban. Infrastruktur dan layanan dasar seperti ini bukan lagi kemewahan, melainkan hak yang wajib dipenuhi pemerintah!” tegas orator lain dalam aksi tersebut.
Dalam orasi mereka, mahasiswa menyuarakan agar Pemda Lombok Barat segera menghadirkan solusi nyata untuk mencegah kejadian tragis di masa depan. Mereka juga menyatakan akan terus mengawal isu ini hingga tuntutan mereka terealisasi.
Aksi yang berlangsung damai ini ditutup dengan seruan solidaritas dan doa untuk masyarakat Meang agar mendapatkan hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia. “Hidup rakyat Indonesia! Hidup masyarakat Meang!” teriak para demonstran dengan penuh semangat.
Pemda Lombok Barat belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan ini. Sementara itu, masyarakat berharap aksi ini menjadi awal dari perubahan nyata di wilayah mereka.
Editor Thomas