Kompas86.com-Pimpinan dan anggota DPRD Seluma kembali melaksanakan masa reses kedua di tahun sidang 2025.
Untuk diketahui,reses merupakan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap masa reses.
Kegiatan reses dilaksanakan setiap anggota DPRD di luar kegiatan masa sidang dan di luar gedung DPRD.
Salah satu anggota DPRD Seluma yang mengadakan reses adalah Wandi.S.sod,ia merupakan politis Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk Dapil IV Kabupaten Seluma.
Reses kali ini,dipusatkannya di kediamannya di Desa Riak Siabun Kecamatan Sukaraja pada Minggu sore 23 Maret 2025, sekitar pukul 14.00 wib.
Wandi mengatakan,reses ini adalah ajang untuk silaturahmi serta upaya dalam menyerap aspirasi dari masyarakat yang berada di wilayah Dapil IV Kabupaten Seluma.
reses ini merupakan kegiatan sesuai regulasi yang ada dan penting bagi kami anggota DPRD untuk mengetahui apa yang diinginkan masyarakat yang ada di daerah pemilihan kami,tutur Wandi.
Dari beberapa usulan masyarakat yang paling menonjol adalah adanya usulan yang disampaikan Tumpak Siagian, yang merupakan salah seorang umat kristiani di Desa Riak Siabun yang sejak lama menanti realisasi dari Pemerintah Kabupaten Seluma tentang adanya tanah makam untuk umat kristen.
Kami sudah sangat menanti sejak lama adanya tanah makam untuk umat kristen, karena makam yang ada saat ini sudah makin menyempit, ujar Tumpak Siagian.
Menyikapi keluhan warga non muslim di Desa Riak Siabun ini, akhirnya langsung direspon Yahyo selaku owner CV. Yahyo sekaligus adik Wandi, dengan mewakafkan sebidang tanah seluas 1 hektare seharga Rp 200 jutaan untuk dijadikan tempat pemakaman umum (TPU),yang setengah hektarnya juga dapat dimanfaatkan jadi tempat pemakaman bagi umat non muslim.
Alhmdulillah, bertepatan di bulan Ramadhan ini adik saya merespon keluhan saudara kami yang non muslim yang menginginkan lahan kuburan, tadi sudah ditanggapi langsung, kita siapkan lahan 1 hektare.Tanah yg diwakafkan bukan hanya untuk umat kristiani tetapi juga setengahnya juga untuk umat muslim, karena memang tanah makam di Desa Riak Siabun juga semakin menyempit,kata Wandi anggota DPRD komisi dua ini.
Sementara itu, Yahyo selaku adik Wandi mengungkapkan hal yang mendasari kesediaannya mewakafkan sebidang tanah seluas 1 hektare untuk tempat pemakaman umum, yakni karena ingin mendapatkan ridho agar menjadi amal jariyah, sekaligus wujud toleransi umat beragama ditengah keberagaman agar dapat hidup rukun dalam bermasyarakat.
Harta cuma titipan mas, saya ridho lillahi ta’ala mewakafkan sebidang tanah untuk dijalan tempat pemakaman umum ini, supaya saudara kita umat kristen bisa hidup berdampingan, dan sebagai wujud toleransi kita di Desa Riak Siabun yang selalu hidup rukun dan saling kerja sama membangun,ujar Yahyo.
Selain itu, ada beberapa usulan yang diajukan konstituennya yakni kelanjutan pembangunan di bidang infrastruktur jalan sentra produksi pertanian.
Tadi ada juga beberapa warga yang mengusulkan kelanjutan pembangunan infrastruktur jalan sentra pertanian,segala aspirasi itu akan diperjuangkan akan tetapi lebih mengutamakan hal yang menjadi prioritas,tutup politisi Gerindra ini.