Kuningan,Kompas86.com
Kasus dugaan keracunan massal menimpa puluhan siswa SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan, setelah mereka menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (2/10/2025). Peristiwa ini memicu kekhawatiran para orang tua dan menjadi perhatian serius berbagai pihak.
Kepala SMAN 1 Luragung, Suleha, membenarkan bahwa sejumlah siswanya mengalami gejala yang mengarah pada keracunan makanan.
“Sejak semalam beberapa siswa sudah mengeluhkan diare, dan pagi harinya sekitar pukul delapan kami menerima laporan resmi. Kami langsung membawa mereka ke Puskesmas Luragung. Dugaan sementara memang berasal dari konsumsi makanan MBG kemarin, meski penyebab pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan. Pihak Polres juga sudah turun tangan untuk melakukan klarifikasi terkait dapur penyedia makanan,” jelas Suleha kepada awak media, Jumat (3/10/2025).
Menurut Suleha, sekitar 60 siswa harus mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Luragung.
“Gejalanya hampir sama, mayoritas diare. Beberapa siswa sudah diperbolehkan pulang setelah ditangani, namun sebagian lainnya masih menjalani observasi,” ujarnya.
Untuk memastikan penyebab pasti, pihak medis telah melakukan langkah lanjutan dengan mengambil sampel tinja siswa guna diperiksa di laboratorium.
“Hasilnya akan menentukan apakah gejalanya benar-benar akibat makanan MBG atau ada faktor lain,” tambah Suleha.
Kasus ini kembali menimbulkan pertanyaan terkait kualitas dan pengawasan program MBG, yang sejatinya bertujuan untuk memastikan siswa mendapatkan asupan bergizi setiap hari. Ironisnya, program yang seharusnya menyehatkan justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan siswa.
Pemerintah daerah kini menunggu hasil uji laboratorium sebelum menentukan langkah selanjutnya. Sementara itu, dapur penyedia makanan MBG di wilayah Luragung menjadi sorotan dan dinilai perlu mendapat evaluasi mendalam terkait standar kebersihan serta pengawasan distribusi makanan.
(Rahman/Tim)