KOMPAS86.COM, Lampung-Selatan, Dalam upaya nguri-uri budoyo (melestarikan budaya) Pemerintahan Desa Bumi Restu menyelenggarakan pagelaran wayang kulit. Dengan cerita ” SIRNANING ANGKORO MURKO” sebagai dalang Ki Gesang Purwoko.S.Sn,
Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan Perayaan Hari Ulang Tahun Desa Bumi Restu yang Ke- 54 Sekaligus Menyongsong HUT RI ke 79 yang diselenggarakan di Halaman Kantor Desa Bumi Restu Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan , Kamis (1/8/2024) malam.
Dalam Sambutanya Kepala Desa Bumi Restu SUKIMAN mengharapkan pagelaran wayang kulit dapat membangkitkan rasa cinta terhadap budaya nenek moyang yang luhur, sebagai pemersatu bangsa. Hal itu diungkapkannya sebelum menyerahkan tokoh Wayang Brata Sena kepada Dalang Ki Gesang Purwoko Sebagai tanda dimulainya pagelaran wayang kulit bersama dalang Ki Gesang Purwoko.
“Pagelaran wayang kulit ini, selain sebagai salah satu upaya untuk melestarikan budaya Indonesia, juga diharapkan dapat membangkitkan rasa cinta terhadap budaya nenek moyang yang luhur sebagai pemersatu bangsa,” jelasnya.
Ia menjelaskan, acara pentas wayang kulit tersebut bukan hanya sebuah hiburan saja. Namun memuat unsur-unsur pendidikan moral. Selain itu, dapat digunakan sebagai contoh atau pedoman masyarakat dalam bertingkah laku. Dengan tujuan mendewasakan pribadi seseorang..
“Kepada hadirin, mari bersama-sama mengikuti dengan seksama pagelaran wayang kulit ini. Dan petiklah pembelajaran serta nilai-nilai positif yang tersirat dari lakon tersebut. Untuk kemudian dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya
“SUKIMAN Kepala Desa (kades) Bumi Restu Menjelaskan, Selain sebagai memberikan hiburan rakyat, pagelaran wayang ini juga untuk memperkuat kerukunan, saling memahami dan kebersamaan sebagai modal menumbuhkan keharmonisasian dalam bermasyarakat. Lakon Sirnaning Angkoro Murko (Brubuh Alengko) akan bercerita tentang perjalanan pramu rama wijaya yang mengemban tugas menjadi duta keadilan dan kebenaran, yaitu membasmi angkara murka agar dunia bisa aman, tenteram dan damai.
Untuk itu, berangkatlah Pramu Rama ke Negara Alengka untuk menaklukkan Raja Alengka yang menjadi sumber angkara murka. Dalam rombonganya, Prabu Rama mengajak serta Kyai Semar untuk meminta bimbingan dan petuah agar bisa melaksanakan tugasnya dan para kera. Akhirnya, Pramu Rama Wijaya pun dapat melaksanakan tugas dengan sempurna dan tuntas dengan membunuh raja angkara yaitu Prabu Dasamuka, sang raja alengka.”tutupnya
Jurnalis : #KIM#