Kecelakaan Tragis di Jalan Morowudi Kulon: Pintu Petikemas 20 Feet Hantam Kepala Pengendara Motor, Diduga Akibat Kelalaian Pengemudi Trailer

banner 468x60

Kompas86.com

GRESIK |Jatim | Kecelakaan tragis kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Seorang pengendara sepeda motor bernama Sigit Wahyu, warga RT 004 RW 001, Cerme Ngimbang, Kabupaten Lamongan, mengalami luka serius setelah terhantam pintu petikemas berukuran 20 feet di Jalan Cor Morowudi Kulon, Kecamatan Cerme, pada Selasa (7/10/2025) pagi.

Insiden maut ini melibatkan sepeda motor Honda Supra yang dikendarai korban dengan truk trailer bernomor polisi B 9308 NI yang dikemudikan Udin tengah mengangkut petikemas (Container) 20 feet. Akibat benturan keras tersebut, korban mengalami luka di bagian kepala dan bahu, serta helm yang dikenakannya terlepas akibat hantaman keras.

Menurut keterangan sejumlah saksi mata, kejadian bermula saat korban melaju dari arah barat menuju timur. Di saat bersamaan, truk trailer dari arah berlawanan melintas di jalur yang sama. Kondisi jalan yang sedang dalam tahap pengecoran dan hanya bisa dilalui satu lajur secara bergantian membuat ruang manuver kendaraan menjadi sempit.

Diduga, petikemas di atas trailer menyenggol batang pohon trembesi di tepi jalan. Benturan itu membuat Container bergeser dan miring, diduga trailer tersebut tidak adanya pengunci (twistlock) yang disebut sopir Udin belum terkunci sempurna saat dikonfirmasi warga saat dilokasi kejadian.

“Begitu kena pohon, Containernya langsung miring dan pintunya terbuka, lalu menghantam pengendara motor yang pas melintas. Helm korban sampai terpental,” ungkap salah satu warga kepada tim investigasi LPK-RI DPC Gresik dan sejumlah wartawan di lokasi kejadian.

Setelah kejadian, warga sekitar segera memberikan pertolongan. Korban dibawa menggunakan mobil pick-up ke Puskesmas. Petugas medis setempat membenarkan adanya pasien atas nama Sigit Wahyu yang mengalami luka akibat kecelakaan di Jalan Morowudi Kulon.

“Kondisi korban saat tiba di Puskesmas masih sadar. Ia mengalami luka robek sekitar satu sentimeter di kepala serta dugaan retak pada bahu,” terang salah satu petugas medis kepada tim investigasi pada Senin (13/10/2025).

Menurutnya, pihak Puskesmas sempat memberikan surat rujukan ke RS Ibnu Sina Gresik, namun keluarga korban menolak dan memilih membawa korban pulang ke Lamongan. “Katanya biaya pengobatan akan ditanggung sepenuhnya oleh sopir truk, tapi hingga kini korban masih punya tanggungan sekitar Rp200 ribu di Puskesmas,” tambah petugas tersebut.

Dalam keterangannya, Basori, sopir Grab yang diminta Udin sopir trailer mengantar korban dari Puskesmas Dadap Kuning ke RS Ngimbang, mengaku belum menerima pembayaran dari sopir truk trailer tersebut. “Saya hanya diminta bantu antar korban oleh sopir truk bernama Udin, tapi sampai sekarang ongkos saya belum dibayar,” ujar Basori saat ditemui awak media.

Selain menelan korban luka, insiden ini juga menyebabkan kerusakan pada proyek jalan cor beton di sekitar lokasi. Menurut Rahmad, pelaksana proyek, beton mengalami retak dan kerusakan struktur, dengan estimasi kerugian mencapai Rp7 juta.

Sementara itu, sopir truk trailer yang diketahui bernama Udin, hingga kini tidak bisa dihubungi. Nomor telepon yang ia tinggalkan di Puskesmas Dadap Kuning tidak aktif saat dikonfirmasi tim media.

Sejumlah warga menilai kecelakaan ini terjadi akibat kelalaian pihak pengemudi maupun perusahaan pengangkut. Mereka menduga twistlock atau pengunci kontainer tidak terpasang sempurna di rangka trailer, sehingga kontainer bisa terlepas ketika tersenggol pohon.

“Harusnya ada pengaman tambahan di setiap titik lock-nya. Ini jelas kelalaian. Kalau twistlock-nya kuat, tidak mungkin kontainer bisa jatuh begitu,” ujar warga sekitar.

Kapolsek Cerme, AKP Andik, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa wilayah Jalan Morowudi Kulon memang sedang dalam proses pembangunan. “Kami sudah sering mengimbau agar pengendara berhati-hati, karena jalan masih sempit dan pengerjaan belum selesai,” jelasnya.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan resmi yang masuk ke Polsek Cerme terkait kecelakaan tersebut. “Menurut keterangan anggota di lapangan, kedua pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Korban pun sudah dibawa pulang ke Ngimbang, Lamongan,” tambah AKP Andik.

Kasus ini menjadi peringatan serius bagi perusahaan logistik dan pengemudi kendaraan berat agar memastikan keamanan dan kelayakan teknis armada sebelum beroperasi, terutama di jalur sempit dan kawasan proyek jalan.
Kecerobohan sekecil apapun pada sistem pengaman seperti twistlock bisa berakibat fatal, menimbulkan korban jiwa, dan merugikan masyarakat maupun pihak proyek.

Hingga berita ini diturunkan, korban Sigit Wahyu belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut terkait kondisi terbarunya.
Yanto

Pos terkait