Www.kompas86.com//jabar//
SUMEDANG – Proyek pengaspalan hotmix di Dusun Cibuluk RW 02, Desa Bayuasih, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, menjadi sorotan publik. Pekerjaan yang dibiayai dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat tahun anggaran 2025 senilai Rp98 juta tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.
Berdasarkan informasi, proyek pengaspalan ini memiliki panjang 190 meter, lebar 3 meter, dengan ketebalan rencana 0,03 meter. Namun, hasil pantauan tim media di lapangan pada Rabu (24/9/2025), ditemukan indikasi bahwa pekerjaan tidak menggunakan lapisan pondasi agregat (LPA) serta ketebalan aspal diperkirakan kurang dari 3 cm.
Selain itu, proses pengerjaan pun dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat Asphalt Finisher. Alat yang terlihat di lokasi hanya sebuah stum berkapasitas empat ton. “Kami mengerjakan gelar hotmix ini secara manual, alat yang diturunkan hanya stum saja. Pekerjaan langsung di atas rabat beton,” ujar salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, seorang sopir dump truck yang ditemui di lokasi mengaku membawa muatan aspal dari Subang. “Ini hotmix dari BBC Subang. Saya berangkat pagi, tapi baru siang bisa bongkar karena pekerjaannya manual, jadi agak lambat,” jelasnya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Bayuasih Dadang enggan memberikan banyak keterangan soal pihak ketiga pelaksana pekerjaan. “Engke wae, ayeuna abdi nuju riweuh” (jangan sekarang, saya masih sibuk), ucapnya singkat sambil duduk di ruang kerjanya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun pihak Kecamatan Tanjungkerta belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan ketidaksesuaian teknis dalam pekerjaan tersebut.(Tito kucir)
(Tim Investigasi)