PAMEKASAN, kompas86.com – Sorotan tajam datang dari Gerhana Indonesia DPD Jawa Timur terhadap distribusi beras bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Pamekasan. Senin (11/08)
Ketua Hendri Ferdian memimpin langsung aksi protes di depan Gudang Bulog Pamekasan, menuding adanya kejanggalan serius dalam kualitas dan bobot beras yang disalurkan ke sejumlah desa.
Menurut Hendri, temuan lapangan menunjukkan beras yang dibagikan diduga tidak sesuai standar kualitas medium yang telah ditetapkan pemerintah. Lebih parah lagi, bobot per karung yang seharusnya 10 kilogram ditengarai berkurang.
“Ini bukan sekedar kelalaian, ini indikasi pembiaran, Bulog jangan cuma duduk manis baca laporan di meja, turun ke lapangan, buka mata, dan evaluasi semua mitra pengiriman yang kerja asal-asalan,” tegas Hendri dengan nada geram.
Hendri juga menyoroti perlunya melibatkan kepala desa penerima bansos sebagai saksi kondisi sebenarnya di lapangan.
“Kalau kualitas beras jelek dan bobotnya kurang, itu sama saja mengkhianati rakyat, ingat, ini hak masyarakat miskin, bukan barang dagangan untuk dimainkan, jangan sampai kasus ini dikaitkan ke permainan politik Pilkades, itu akan memicu ledakan kemarahan warga,” ujarnya pedas.
Ia memperingatkan keras pihak Bulog agar tidak menganggap enteng persoalan ini.
“Kami tidak akan diam, kalau besok atau bulan depan masih ada beras bansos cacat kualitas atau kurang timbangannya, Gerhana Indonesia akan duduki gudang ini. Ini bukan proyek, ini soal perut rakyat!” tandasnya.
Menanggapi kritik itu, Kepala Gudang Bulog Pamekasan mengklaim pihaknya sudah melakukan pengecekan bobot dan kualitas beras.
“Masalah timbangan sudah kami cek, semua 10 kilogram, kualitas juga kami pastikan sesuai, kalau ada temuan valid, kami siap bertindak cepat memanggil transporter. Itu tanggung jawab mereka,” tegasnya.
Meski begitu, Hendri Ferdian menegaskan pihaknya akan terus mengawal dan mengungkap setiap dugaan penyimpangan distribusi bansos di Pamekasan hingga tuntas.