Sebuah Seruan Nurani dari Desa Lola untuk Kejaksaan Negeri Tidore Kepulauan

banner 468x60

MALUKU UTARAKOMPAS86.COM__, Sebagai bagian dari masyarakat Desa Lola, saya terpanggil untuk menyuarakan kembali harapan dan keresahan kami terkait dugaan korupsi dana desa yang hingga kini belum juga mendapat tindak lanjut yang jelas dari pihak Kejaksaan Negeri Tidore Kepulauan.

Laporan resmi telah kami layangkan sejak 27 Februari 2025 yang lalu. Bahkan, salinan laporan tersebut telah sampai ke tangan Presiden Republik Indonesia, hingga ke Jaksa Agung Muda Pidana Khusus. Kami pun telah menerima surat dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang menyatakan bahwa laporan kami telah diteruskan ke Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. Namun hingga hari ini, suara kami seakan hilang ditelan waktu.

Kami bertanya, sampai kapan kami harus menunggu? Apakah laporan masyarakat harus berdebu dulu di meja birokrasi baru mendapat perhatian? Kami tidak sedang menghakimi, kami hanya memohon—dengan hati yang tulus—agar hukum berdiri tegak dan tidak berat sebelah.

Sebanyak 14 orang saksi yang terlibat dalam laporan kami menyatakan siap memberikan keterangan, bahkan siap mendampingi proses pemeriksaan apabila pihak kejaksaan turun langsung ke Desa Lola untuk memeriksa Kepala Desa yang bersangkutan. Ini bukan gertakan, ini bentuk nyata bahwa masyarakat ingin menjadi bagian dari solusi dalam pemberantasan korupsi.

Kami tahu, Kejaksaan adalah garda terdepan dalam menegakkan keadilan. Kami percaya pada integritas dan profesionalisme Kejaksaan Negeri Tidore Kepulauan. Oleh karena itu, kami berharap ada langkah tegas, terang, dan terbuka dalam menyikapi laporan ini. Jangan biarkan harapan masyarakat berubah menjadi kekecewaan yang mendalam.

Sebagai masyarakat kecil, kami sudah mengambil risiko besar dengan menyuarakan kebenaran. Kami tidak meminta imbalan, kami hanya ingin melihat negara hadir dan adil di desa kami. Kami sudah membantu, sudah melapor, sudah mendukung. Kini saatnya aparat penegak hukum bertindak.

Semoga suara dari desa kecil ini bisa mengetuk pintu hati Kejaksaan Negeri Tidore Kepulauan. Karena bagi kami, keadilan bukan milik mereka yang besar dan kuat, tapi milik semua—termasuk kami, masyarakat Desa Lola.

 

Rusli Halil :
Tokoh Masyarakat Desa Lola

Pos terkait