Pembelajaran Berdiferensiasi pada Matematika. Oleh : Rina.M.Pd, Guru Matematika SMPN 1 Banuhampu, Agam

banner 468x60

KOMPAS86.com – Seperti yang telah kita ketahui secara umum, matematika merupakan mata pelajaran yang kurang diminati siswa. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, diantaranya materi pelajaran yang sulit dimengerti, tuntutan tugas yang begitu banyak, guru yang kurang memotivasi siswa, metode belajar yang monoton, kurangnya kesiapan siswa dan masih banyak faktor lainnya. Untuk itu perlunya berbagai upaya yang dilakukan guru agar pelajaran ini diminati siswa sehingga nantinya proses belajar dapat maksimal dan hasil belajarpun meningkat.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan teknik pembelajaran dimana guru menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai kebutuhan mereka. Kebutuhan siswa berupa pengetahuan, gaya belajar, minat dan pemahaman terhadap mata pelajaran matematika.

Pembelajaran berdiferensiasi menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa dan menjembatani kesenjangan belajar antara yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa sehingga siswa merasa tertantang dan bersemangat untuk belajar.

Pada pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas dapat kita lihat bahwa beberapa siswa memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang suatu materi belajar tertentu, sedangkan pada siswa yang lain tidak karena siswa tersebut belum memiliki pengetahuan yang sama sekali dengan materi tersebut. Guru memberikan materi sesuai dengan pemahaman siswa. Sehingga tidak ada siswa yang merasa terbebani dalam memahami materi tersebut dan secara bertahap siswa itu diarahkan memahami materi sesuai dengan yang diterima siswa lainnya.

Selain itu, beberapa orang siswa juga memiliki kemampuan pemahaman yang lebih baik dan lebih cepat jika ia mendengarkan penjelasan gurunya secara langsung atau melalui audio, sedangkan beberapa orang siswa lagi dapat belajar secara efektif apabila ia berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dan beberapa orang siswa lainnya harus menghabiskan waktunya untuk membaca sendiri guna mendapatkan pengetahuan secara utuh dan lebih lengkap. Selain itu, kita juga mungkin memiliki para siswa yang senang belajar dan berkolaborasi dalam sebuah kelompok kecil, sementara beberapa siswa lainnya lebih suka belajar secara mandiri.

Guru memberikan materi pembelajaran matematika dengan memberikan rekaman audio, penayangan video, handout sehingga dapat memenuhi gaya belajar siswa audio, visual maupun kinesterik.

Ada empat faktor dalam pembelajaran berdiferensiasi. Diantaranya: Diferensiasi konten, guru memberikan materi pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan siswa terhadap materi pembelajaran. Beberapa orang siswa mungkin tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang materi pelajaran itu, beberapa orang siswa mungkin memiliki pemahaman sebahagian  tentang materi pengetahuan, dan beberapa orang siswa lainnya mungkin telah menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran itu. Guru memberikan materi secara bertahap dan terstruktur sehingga diharapkan semua siswa akan memahami materi ataupun menuntaskan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Contohnya : pada satu tujuan pembelajaran matematika, guru membagi menjadi beberapa indikator untuk dipahami siswa. Dalam kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berbeda pada setiap siswa sesuai dengan kemampuan pemahaman mereka. Guru memberikan kriteria penilaian berupa rentang nilai  ketercapaian ketuntasan pembelajaran sehingga siswa dapat dinyatakan tuntas apabila berada di rentang nilai tersebut.

Diferensiasi proses, dalam hal ini guru menentukan proses dan model pembelajaran yang sesuai bagi siswa. Guru harus memahami minat, kemampuan, dan tingkat pengetahuan setiap siswa. Beberapa siswa dapat belajar dengan baik apabila ia mendengarkan instruksi berbasis audio atau mendengarkan suara gurunya secara langsung. Sebaliknya bagi siswa yang lain, mendengarkan penjelasan guru saja tidak cukup, mereka juga harus membaca penjelasan tersebut secara berulang-ulang. Sedangkan beberapa orang siswa lainnya, akan dapat belajar dengan baik melalui manipulasi objek terkait dengan konten tersebut. Selain itu, ada juga beberapa orang siswa yang lebih suka bekerja sendiri, sementara yang lainnya lebih suka belajar secara kolaboratif dan berbasis kelompok.

Seorang pembelajar visual tentu dapat dengan mudah memperoleh pengetahuan baru melalui representasi visual dari topik pelajaran tertentu. Pembelajar auditori akan lebih mampu memahami topik secara lebih baik, ketika ia mendengarkan melalui audio atau penjelasan lisan dari guru. Sedangkan pembelajar kinestetik, seorang siswa akan lebih cepat memahami ketika ia dapat berpartisipasi secara fisik dalam proses pembelajaran.

Guru memberikan pilihan bagi siswa untuk memahami materi matematika yang diberikan. Siswa dapat memanfaatkan semua sarana dan prasarana sekolah. Siswa dapat memanfaatkan setiap ruang di kelas, di depan kelas, labor komputer, pondok literasi, mushalla, halaman sekolah ataupun perpustakaan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak terfokus hanya di kelas dan satu proses pelaksanaan pembelajaran saja.

Diferensiasi produk, penyesuaian hasil dari kegiatan pembelajaran berdasarkan peminatan peserta didik. Guru meminta laporan hasil belajar suatu materi matematika bervariasi. Contohnya laporan tugas pembelajaran berupa bahan tayang visual (poster, slide paparan di MS power point, canva), podcast, review berupa media audio ataupun visual, dan pagelaran drama. Siswa tidak merasa terbebani dalam membuat laporan hasil belajar dan diharapkan semua ide, minat dan keinginan mereka dapat disalurkan.

Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor penting yang harus diprioritaskan menjadi pusat perhatian. Lingkungan belajar yang tenang dan kondusif akan mampu meningkatkan hasil belajar matematika, sedangkan lingkungan belajar yang bising akan dapat mengurangi konsentrasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada matematika ini diharapkan siswa dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik sehingga hasil belajar akan diperoleh maksimal sesuai yang diharapkan. Siswa tidak merasa terbebani karena kegiatan pembelajaran dan laporan hasil belajar sesuai minat dan bakat mereka. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan