Cinta Terhalang Orang Tua, Lari Adalah Pilihan Terbaik

banner 468x60

KOMPAS86.com
Banyaknya pertimbangan sebelum menikah, membuat banyak pasangan terkendala restu. Suku, agama, penampilan fisik, status pendidikan, hingga kondisi sosial ekonomi adalah persoalan yang biasa menjadi halangan restu dari orang tua

Beberapa pasangan memilih mundur teratur ketika tidak mendapat restu. Mereka berfikir ulang dan enggan melanjutkan rencana pernikahan tanpa restu. Namun, tak sedikit pula pasangan yang ingin tetap melanjutkan hubungan tanpa restu orangtua dengan cara lari dari rumah

orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Hanya saja terkadang pilihan terbaik orangtua seringkali berbeda. Inilah yang membuat restu menjadi kendala sebelum menikah, ketika orangtua tidak memberikan restu, calon pasangan langsung kecewa, marah, dan menjauh dari orangtua. Padahal yang diperlukan adalan komunikasi untuk menyelaraskan harapan dengan membicarakan persoalan restu secara baik.

Dalam Agama Islam menyarankan membangun cinta di atas pernikahan yang penuh berkah dan bukan membangun pernikahan di atas cinta, Seseorang yang membangun pernikahan di atas cinta akan terjerumus dalam petualangan cinta yang haram atau pacaran adalah mendekati zina yang dilarang di dalam Al-Qur’an.

Maraknya anak perempuan lari dari rumah, hsl ini di duga terjadi miss komunikasi antara anak dengan orang tua, terlebih menjurus ke faktor ekonomi.

Tidak bisa di pungkiri orang tua zaman now mungkin harus sering menghadiri parenting keluarga untuk mengetahui bagamaima perkembangan psikologi dalam keluarga

Kalau kita tinjau kembali anak adalah warisan turun temurun dan mereka tidak mengharapkan lahir di dunia, perbuatan ke dua orang tuanyalah dia bisa hadir ke dunia, dan justru banyak orang tua yang menyia nyiakan anak mereka.

Kadang orang tua lupa berbagi cerita karena kesibukan dan aktifitas sehingga hal kecilpun dengan menanyakan bsgaimana kabar hari ini tidak bisa, lalaikan..

Mayoritas anak remaja putri yang kabur dari rumah adalah rata rata dari keluarga broken home, atau tidak ada saling komunikasi dalam keluarga, kemudian KDRT, yang membuat se isi rumah seperti neraka jahanam.

Tentu kita miris dengan maraknya anak remaja putri yang di kabarkan hilang, berarti sudah mengumbar aib keluarga sendiri, dan perbuatan ini tidak bisa di selesaikan oleh pemerintah, harus melalui pendidikan keluarga, karena di keluarga pembentukan karakter manusia.

(Basa)

Pos terkait