KOMPAS86.com
Seorang pemimpin tentu mempunyai insting, pemikir yang kuat ketika di amanahkan untuk menjadi orang yang dituakan di dalam suatu wadah atau organisasi masyarakat, pemimpin tidak boleh kalah cara berpikirnya dalam mengambil tindakan atau keputusan yang tepat demi mensejahterakan masyarakatnya.
Pemimpin itu bukan leader tetapi harus juga manager, sebab kalau dia leader tugasnya hanya untuk mengepalai, yang cuma hadir ketika ada acara sunatan, alangkah baiknya pemimpin menjadi manager, dia akan paham bagaimana sistem pemerintahan dan mengerti kebutuhan dari masyarakatnya.
Seperti hal nya di Negeri Aladin, Pemimpin kalah dengan pion pion, yang bikin herannya lagi mentri kalah dengan pion, akibat dari pemimpin tersebut menganggap dirinya leader, yang bisa main tunjuk, satu ke orang empat ke dia.
Kita sangat mengetahui, Kepemimpinan yang buruk akan berdampak besar pada masyarakat secara keseluruhan. Kurangnya keterlibatan organisasi kemasyarakatan produktivitas yang rendah, moral yang rendah sehingga dapat benar-benar melumpuhkan managerial pemerintahan yang baik, sebab Kepemimpinan tanpa etika dan integritas akan membawa masyarakat dalam bahaya yang serius. Keputusan seorang pimpinan akan memberikan pengaruh yang besar.
Gagalnya seorang pemimpin bisa jadi disebabkan oleh minimnya pengalaman seorang dalam memimpin, skill komunikasi yang buruk, dan sering terjadi konflik, karena pemimpin tidak mampu untuk berkomunikasi secara baik dan berujung pada penurunan performa,
Masih di Negeri Aladin, Pemimpin tidak paham apa tugasnya, bahkan tidak mempunyai kekuatan apa apa, keputusan yang dia ambil ibarat kata orang ” Masuk telingga kanan, keluar telingga kiri”.
Sangat di sayangkan penjilat penjilat yang di samping, walau mengetahui pemimpinnya itu salah tetap memuji, barangkali butuh nasi bungkus untuk di makan bersama anak istrinya, kata orang, zaman sekarang kalau tidak menjilat tidak bahagia”.
(*)