Uang Sewa Ambulance Pasien Jiwa Di Pertanyakan , Keluarga Pasien Diluar Negeri Di Uber Pertanyaan.
Bima NTB.kompas86.comKejelasan Kaitan dengan Anggaran Pengantaran Pasien Jiwa atas nama Imran Ismail asal Desa Runggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima -NTB,kini kembali menjadi obrolan panas. Pasalnya Anggaran yang sudah di Anfra oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bima itu tidak dialokasikan sesuai prosedur. Menurut penjelasan salah satu Pegawai Dikes ,dalam hal ini bidang P2P bahwa, Anggaran yang di maksud nyata diperuntukkan pasien jiwa atas nama Imran. Dan uang nya sudah ditransfer langsung ke Rekening Kepala Puskesmas Belo. Itupun sesuai permintaan Kapus Belo,agar uang tersebut jangan di serahkan kepada Ibu Nur sebagai pengantar pasien.
Persoalan tersebut semakin panas setelah Keluarga Pasien mendatangi Kapus Belo untuk mempertanyakan kejelasan Anggaran Pengantaran. Saat ditemui di ruang kerjanya Kapus Belo ada dan Keluarga Pasien menyampaikan apa yang menjadi tujuannya. Ironis nya,Ketika di tanya Kapus Belo langsung naik pitam dan melontarkan bahasa yang tidak pantas keluar dari mulut seorang Dokter. Kalau ada apa-apa di Desa saudara, jangan merepotkan kami di Puskesmas. Silahkan berurusan langsung dengan pihak Dikes. Namun Kapus Belo menyatakan silahkan datang kembali jam 12 siang,saya akan serahkan uang nya. Saat keluarga Pasien kembali jam 12 siang sesuai janji Kapus Belo, ternyata Kapus Belo tidak ada di tempat. Keluarga pasien sempat bertanya pada pegawai, namun mereka tidak ada yang tau kemana Kapus Belo pergi. Lama menunggu di depan Puskesmas,akhirnya keluarga pasien masuk dan bertanya. Dan ada informasi dari salah satu pegawai,agar menghubungi Ibu Nur. Keluarga pasien pun segera menghubungi Ibu Nur, ternyata benar ada titipan dari Kapus Belo berupa amplop berisi uang 1,5 juta. Setelah di tanya,rupanya amplop berisi kan uang 1,5 juta itu sudah diserahkan kepada Kepala Desa Runggu. Dan anehnya sampai detik ini uang itu belum sampai ke tangan keluarga pasien.
Salah satu keluarga pasien Sdr-30 tahun,yang dikonfirmasi KOMPAS86.com, Sabtu 29 Juni 2024 dikediaman nya menyatakan bahwa, dirinya mengaku sangat kecewa dengan tindakan Kapus Belo Karena menyerahkan uang pengantaran pasien kepada Kepala Desa Runggu. Terus terang , kami sekeluarga tidak begitu berharap uang kami kembali. Tapi kami sangat tidak senang dengan tindakan orang lain yang tidak tau masalah ikut campur. Kami terus di kata-katai bahwa kami tidak merasa bersyukur sudah dibantu orang dan sebagainya. Sampai-sampai anggota keluarga kami yang tengah berada di Luar Negeri menjadi sasaran pertanyaan itulah yang membuat kami merasa sangat kecewa.
Lebih lanjut Sdr mengungkapkan bahwa, dirinya akan melakukan konsultasi dengan seluruh keluarga. Biar persoalan ini tidak lagi menjadi buah bibir orang yang tidak memahami akar permasalahan nya. Kami akan mendatangi Kapolsek Belo, untuk mempertanyakan dasar pengantaran Saudara kami, tutur nya.
Hasbi.