Saumlaki (Tanimbar) Kompas86.com –
Nikolas Frets Besitimur Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) meminta Kementerian Sosial Republik Indonesia agar dapat berkunjung ke Tanimbar untuk memberikan bantuan kepada ahli waris dari 4 korban Laka laut di pesisir timur Pulau Yamdena yang meninggal dalam kecelakaan laut pada 16 hari yang lalu. Sabtu, (30/03/2024).
Diketahui bahwa 7 (Tujuh) Orang korban yang mengalami kecelakaan laut di perairan Pulau Yamdena yaitu; Yohanes Salwey (27), Yeremias Takndare (40), Alowisya Matruty (14), Norberta Sakliresi (14) Defota Salken (14), Kristina Sakliresi (13) Yufita Takndare (22).
Korban yang selamat yakni Kristina Sakliresi (13), Yohanis Salwei (27), Devota Salken (13). Serta 4 (Empat) orang korban yang meninggal dunia yakni, Alowisya Matruty (14), Norberta Sakliresi (14), Yufita Takndare (22), Yeremias Takndare (40).
Kepada wartawan media ini, Besitimur katakan, Tim dari Kementerian Sosial Republik Indonesia harus segera memverifikasi data ahli waris para Korban terhitung sejak mereka ditemukan.
“Ada 4 (Empat) korban dari 7 (Tujuh) orang yang mengalami kecelakaan di perairan Yamdena, terjadi pada 13 Maret 2024. Long Boat itu naas akibat kondisi cuaca yang sangat ekstrim mengakibatkan mereka hanyut hingga 16 hari barulah ditemukan” terangnya.
Lanjut Besitimur bahwa, kedatangan Kementerian Sosial RI di Tanimbar untuk segera memverifikasi dan kemudian memberikan bantuan dari Kemensos tetapi Juga memverifikasi data bencana yang terjadi pada beberapa desa dan Kecamatan, yakni Bencana Rob di Tanimbar.
“Tanimbar ini daerah yang rawan terhadap bencana, kita ini daerah kepulauan karena itu kami mohon perhatian khusus dari Pemerintah Pusat, untuk harus menjawab tuntutan dan kebutuhan akan sarana dan prasarana SAR agar kedepannya kejadian-kejadian laka Laut di Tanimbar bisa diantisipasi dengan baik” Pungkasnya.
Ditambahkan, Sarana dan prasarana SAR (Search and Rescue) sangat penting dalam penanggulangan bencana di Kepulauan Tanimbar. Ini sangat dibutuhkan oleh tim penyelamat untuk bertindak secara efektif dan efisien dalam situasi darurat.
“Sarana dan Prasarana seperti peralatan penyelamatan, perahu karet, alat komunikasi, kendaraan khusus, Transportasi Laut seperti Kapal cepat untuk memungkinkan tim SAR dalam mencapai daerah terdampak dan menyelamatkan korban dengan cepat. Prasarana seperti posko darurat, pangkalan logistik, dan jaringan komunikasi juga krusial untuk koordinasi dan manajemen respons bencana.
Dengan adanya sarana dan prasarana SAR yang memadai, diharapkan upaya penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara lebih efektif, sehingga dapat mengurangi kerugian jiwa dan kerusakan materiil yang ditimbulkan oleh bencana.
“Kita berharap semoga dengan kejadian laka laut di Tanimbar ini jadi contoh untuk Para Wakil Rakyat di Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah agar jangan terlalu coret usulan Anggaran untuk sarana dan Prasarana SAR penanggulangan Bencana di Daerah” harapnya.
( Mas Agus )