Baso, KOMPAS86.com, 18/01/24
Bertempat di Aula Kantor Camat Baso Agam, BKKBN Provinsi Sumbar bersama Ade Rizki Pratama SE.MM kembali mengadakan program sosialisasi Advokasi dan KIE Penurunan Stunting, yang bertujuan untuk Percepatan Penurunan Stunting di tengah masyarakat sejalan dengan program atensi BKKBN Provinsi Sumatera Barat tentang penekanan angka stunting.
Kegiatan Sosialisasi ini turut di hadiri oleh Camat Baso, Polsek Baso, Koramil 06 Baso dan Wali Nagari se Kecamatan Baso, serta Tokoh masyarakat Baso, Kamis, 18/01/24
Dalam sambutannya Rismiati SE, Ketua Tim Humas advokasi dan Hubalilla BKKBN Provinsi Sumbar menekankan agar masyarakat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, vitamin dan gizi yang seimbang dengan mengkonsumsi daging, ayam, ikan, sayur-sayuran dll.
“Anak Stunting itu di produksi dari dalam rahim hingga usia 2 tahun, maka harus dipenuhi gizi, vitamin, karbohidrat dan proteinnya karna pada rentan 0 sampai 2 tahun adalah proses pembentukan sel-sel otak pada anak” ujarnya
Sosialisasi yang disampaikan Rismiati SE adalah tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak yang masih dalam kandungan karena miliaran sel-sel otak okan dibentuk sampai anak umur 2 tahun atau 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), mendapatkan makanan tambahan sesuai kebutuhan anak dan harus mendapatkan ASI eksklusif .
Lebih lanjut Ade Rizki Pratama SE.MM Anggota DPR RI mengatakan,” Stunting adalah akibat dari kekurangan gizi yang sebenarnya bisa kita atasi dengan memperhatikan janin yang masih dalam kandugan hingga 100 hari kehidupan anak.
“Tanpa sadar asap rokok itu banyak racunnya, berarti tanpa sadar juga kita meracuni istri dan anak-anak kita jika tidak bisa berhenti merokok jangan merokok di rumah tapi merokoklah diluar rumah”. imbuhnya
Ade Rizki mengajak agar menghasilkan anak yang berkualitas yang mampu bersaing dimasa depan jika kita cerdas, kita bisa mencari kehidupan yang kita inginkan, karena banyaknya yang nganggur daripada yang bekerja.
“Banyak hal yang menyebabkan Stunting salah satunya karena salah pergaulan, yang usianya belum cukup umur akan tetapi sudah hamil. Hal seperti ini akan menyebabkan lahirnya anak Stunting”
“Jangan Stunting ini bertambah, maka kita harus mengawal anak-anak remaja. Ibu hamil dan melahirkan, bahkan banyak dari anak-anak remaja yang mengalami Anemia atau kekurangan darah karena ingin mendapatkan badan yang kurus sehingga bisa menyebabkan kekurangan gizi dan tidak siap untuk menuju jenjang pernikahan.
“Seperti kita ketahui, program Bangga Kencana merupakan program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Program ini mencakup berbagai aspek, seperti pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang keluarga berencana, peningkatan kualitas pelayanan KB, peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan KB, dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program KB”. Tutup ade.
( Basa )