Bima (NTB) KOMPAS86.com – Pagelaran Lomba Tari Tradisional yang di gelar di Auditorium Unram Mataram bejalan lancar tanpa ada halangan apapun. Lomba yang di maksud di adakan oleh Unram Merdeka File 2023. Adapun yang ikut serta dalam Lomba tersebut terdiri dari Mahasiswa se- Indonesia dan di laksanakan dalam waktu satu hari. Gegap gempita menghiasi ruang Auditorium Unram Mataram.
Dalam Lomba tersebut Ikatan Mahasiswa Runggu mengukir nama besar Bima dengan meraih Juara ke Dua ,dalam Lomba Tari Sampela Mbojo.Sorak Sorai pun menggema dalam suasana keharuan sebagai anak rantau. Sebagai peserta,Kurniati,Hilmi Dermawan,Rahmani dan Nilam Kurnia, begitu bahagia menerima Piagam penghargaan dari Panitia Pelaksana. Disamping mendapatkan Piagam,sang Juara juga di berikan uang pembinaan.
Salah satu Anggota Ikatan Mahasiswa Runggu Mataram, Kurniati yang di konfirmasi Kompas86.com, Minggu 3 Desember 2023 usai Kegiatan Lomba menyatakan bahwa dirinya sangat bangga mendapatkan anugrah tersebut. Selanjutnya Kurniati mengucapkan, selain diri dan Ikatan,kami juga sangat bangga karena telah menunjukkan budaya dan tradisi Bima. Dengan memperagakan sebuah Tari Tradisional Bima betajuk ,Tari Sampela Mbojo. Dengan demikian kami telah membawa sekaligus mengharumkan nama besar Bima ,hingga ke tanah rantau. Jadi tidak sia-sia ungkapan yang tersebar selama ini,Aku bangga jadi orang Bima dan hari ini kami buktikan semua itu,pungkasnya.
Kemudian seorang Pembina Sanggar Seni Monggo Runggu,Sahbudin S.Pd yang di sambangi Media ini, Minggu 3 Desember 2023 membenarkan keberhasilan adik-adik binaannya dalam meraih juara pada ajang Lomba Tari Tradisional yang di gelar di Unram Mataram. Sahbudin juga menjelaskan,itulah penting budaya dan tradisi. Kita tidak akan pernah lupa dan akan selalu melekat dalam benak dan pikiran. Ini yang di sebut dengan rasa memiliki terhadap apa yang kita geluti. Bukti nya, adik-adik yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Runggu yang sedang menimba Ilmu di Mataram,telah mampu menunjukkan kebolehannya dalam sebuah pagelaran tari tradisional yang berbasis Nasional, tuturnya.
