Waw-Kren Kepala Desa Sennah, Sumpah Tolak Dana Desa(DD) 2024,Saat dikonfirmasi Wartawan

banner 468x60

 

Labuhanbatu/SUMUT
Kompas86. Com  10-10-2023

Kepala Desa Sennah, Kecamatan Pangkatan- Kab. Labuhanbatu, bersumpah dihadapan awak media, tahun anggaran 2024, menolak menerima dana Desa -DD.
Ketika di konfirmasi awak media di aula kantor Kepala Desa Sennah 10/10.
Beliau akui capek bolak-balik dipanggil Tipikor gara-gara dana desa.

Adapun konfirmasi yang dipertanyakan, mengenai ramainya perbincangan dikalangan masyarakat terkait pemberian CSR dari perusahaan.
Awal dipertanyakan selama menjabat kepala desa, CSR dalam bentuk apa yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada desa, Kepala desa “Horas”, menjawab dengan singkat, tidak ada.

Ketika awak media mencatat keterangannya, Tiba-tiba Kepala Desa ” Horas” Kembali buka jawaban” Oh ada pada tahun 2018 dari PT RSK, dalam bentuk Hewani, 28 ekor babi.
Masih dalam keterangan kepala desa Sennah, bahwa ternak babi tersebut berada di dusun beringin Desa Sennah.
Dipertanyakan kembali oleh awak media, siapa nama dan dalam bentuk gapoktan kah penerimaan CSR tersebut?
Kepala desa menjawab, bisa nanti kita hadirkan semua orang- orangnya, dengan nada tinggi, sekolah menyimpan rahasia.

Ketika awak media menentang untuk penerima CSR ternak babi tersebut dihadirkan, Kepala desa alihkan pembicaraan.
Sampai pada titik konfirmasi terkait aset Desa, kepala desa Sennah”Horas”, menerangkan.
Selama dua periode menjabat Kepala Desa desa Sennah, hanya memiliki ased Desa, Panton penyeberangan, PAMdes, juga kantor Desa.

Dari aset pengadaan air minum( PAMdes) juga Panton penyeberangan, diakui kepala Desa Sennah”Horas”, mendapat penghasilan asli desa( PAD) RP: 1.000.000 / tahun.
Namun PAD tersebut hanya batas omongan belaka.
Kepala Desa mengakui hasilnya habis untuk perbaikan juga gaji anggota.

Ditempat terpisah dua orang lelaki parubaya yang enggan disebutkan namanya, namun mengakui adalah warga setempat, merasa bingung atas keberadaan ternak babi tersebut dimana keberadaannya.
Oke kalau didusun beringin, tentunya awalnya 28 ekor thn 2018,sudah hampir ribuan mungkin sampai saat ini.
Kok kami tidak tahu ya… Dan apakah kami tidak bisa  mendapat, sebagai warga, cetusnya kebingungan.

Masyarakat yang enggan disebutkan namanya, memohon kepada awak media untuk terus pantau kebenarannya agar masyarakat lainnya dapat menikmati juga atas CSR tersebut.
Atas terbitnya berita ini, masih dalam keterangan Kepala Desa Sennah, sedangkan keterang perusahaan, juga pemelihara ternak tersebut akan dikonfirmasi waktu selanjudnya, berhubung waktu tidak mengijinkan.
(  Rahmat siregar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan