Kompas86.com || OKU Selatan. – Perbedaan data jumlah murid didapodik dengan kenyataan disekolahan pastila menuai kejanggalan.
Hal ini terjadi disalah-satu Sekolah Dasar Negeri pada ruang lingkup kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan, yakni SDN 15 Muaradua yang terletak di Simpang Pedagan.
Dimana berdasarkan informasi yang didapatkan awak media kompas86.com dilapangan dan pada situs resmi Jaringan Pencegahan Korupsi yang diinisiasi oleh Jaringan Pencegahan Korupsi(KPK) sebagai alat transparansi publik agar masyarkat dapat ikut memantau anggaran yang disalurkan pemerintah pusat., SDN 15 Muaradua mempunyai jumlah 51 murid, akan tetapi nyataanya di lapangan siswa yang aktip pada sekolahan tersebut hanya ada 43 orang.
Sama halnya seperti yang diungkapkan oleh salah-satu guru SDN 15 Muaradua ketika dibincangi mengatakan siswa yang aktif disekolah berkisar kurang lebih 43 namun data didapodik sebanyak 51 orang.
” Kalo yang aktif kurang lebih 43 tapi kalo data didapodik 51 siswa-siswinya” Ungkap oknum guru sdn 15 Muaradua yang enggan dipublikasikan namanya.
Selain dari pada itu, KORNELIS” selaku kepala Sekolah SDN 15 Muaradua, ketika dibincangi diruang kerjanya mengatakan bahwa jumlah siswa hanya 43 orang dan besaran dana BOS yang ia terima sebanyak 43 murid.
“Cuma 43 muridnya, dana bos yang diterima sebesar 43 orang itulah” jawabnya
Namun ketika awak media kembali bertanya dan menita jawabnya memgenai jumlah murid yang tertera didapodik sebanyak 51 dan dana BOS yang disalurkan ke sekolahan tersebut sebesar sesaui jumlah 51 murid, Kornelis’ berbelat-belit yang awalnya mengatakan hanya 43 siswa dan siswa pada sekolahan tersebut ahirnya mengatakan bahwa didata dapodik belum ada perubahan mengingat satu tahun sekali baru ada perubahan data, tapi dalam jawabanya tersebut cukup janggal, dimana ia mengatakan bahwa 51 orang tersebut data 2022 sedangkan sekarang suda menginjak bulan 10/2023.
“Itu belum ada perubahan sehubungan perubahan data itu satu tahun sekali,, ia 51 itu data tahun 2022” Ujar kornelis
Menanggapi hal ini awak media mencoba mengkonfirmasi pihak Dinas Pendidikan OKU Selatan melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar lewat via Whatsap akan tetapi tidak ada jawaban pesan whatsap tersebut se-akan sengaja ia abaikan.
Pewarta: Jamil Hamsi