SMP Negeri 1 Maros: Orang Tua Siswa Tuntut Kejelasan Seragam Batik yang Sudah Dibayar

banner 468x60

Kabupaten Maros/Provinsi Sulawesi Selatan, Kompas86.com — Sejumlah orang tua siswa SMP Negeri 1 Maros mempertanyakan transparansi dalam pengadaan seragam sekolah, khususnya seragam batik yang hingga kini belum diterima, meski telah lunas dibayar beberapa bulan lalu.

Salah satu orang tua siswa, HKM, mengaku kecewa karena seragam yang dijanjikan belum juga dibagikan.

“Yang kami sesalkan, baju seragam batik yang sudah dibayar lunas beberapa bulan lalu belum juga dibagikan. Kami berharap pihak sekolah segera menyalurkan seragam tersebut karena sudah hampir empat bulan belum ada kejelasan. Kami juga mencurigai harga baju batik lebih mahal dari harga pasaran dengan kualitas yang sama,” ujar HKM, mewakili orang tua siswa.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Koperasi Sekolah SMPN 1 Maros, H. Hamka Hasan, membenarkan adanya pengadaan seragam melalui koperasi sekolah. Ia menjelaskan bahwa koperasi menyediakan berbagai perlengkapan sekolah seperti baju olahraga, baju batik, topi, rim, lambang sekolah, hingga lambang anti-narkoba.

Namun, Hamka mengakui bahwa mekanisme kerja sama dengan pihak penyedia (supplier) tidak disertai surat perjanjian kerja (SPK) dan hanya dilakukan secara lisan.

“Keterlambatan baju batik di luar kendali kami. Kami hanya bisa menunggu karena dari pihak suplier menyampaikan bahan baju sedang habis,” jelas Hamka.

Hamka menegaskan bahwa pembelian seragam di koperasi tidak bersifat wajib.

“Kami tidak pernah memaksakan. Kalau orang tua sudah punya seragam sendiri, silakan. Kami hanya menyiapkan bagi yang membutuhkan,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, Andi Wandi Bangsawan Putra Patabai, S.STP., MM, menegaskan bahwa koperasi sekolah diperbolehkan menjual seragam, asalkan tidak ada paksaan dan harga tidak melebihi pasar.

“Kalau ada keterlambatan dari pihak konveksi, ya itu harus segera diklarifikasi agar tidak menimbulkan keresahan,” tegasnya.

Hingga kini, para orang tua siswa masih menunggu kejelasan distribusi baju batik yang telah mereka bayar. Selain itu, hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa di lingkungan SMP Negeri 1 Maros belum terpasang papan informasi penggunaan dana BOS, yang seharusnya menjadi bentuk transparansi pengelolaan keuangan sekolah.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Maros tidak memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.(*)

Jurnalis: Mirwan

Pos terkait