Kabupaten Timor Tengah Selatan / Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kompas86.com – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur resmi menghentikan sementara distribusi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di wilayah Kota SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Penghentian ini diumumkan langsung oleh Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, S.IP., SH., MH., dalam konferensi pers pada Senin (6/10/2025). Keputusan ini merupakan respons cepat atas insiden yang terjadi pada Jumat (3/10/2025), di mana 384 anak dilaporkan mengalami gejala muntah-muntah usai mengonsumsi makanan MBG.
Insiden keracunan terjadi di 16 lokasi, terdiri dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, serta posyandu. Makanan yang dikonsumsi berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Kota SoE 1, dengan total 3.005 paket MBG yang didistribusikan.
Ini daftar rincian dan jumlah korban berdasarkan lokasi:
SD GMIT SoE 2: 202 korban
SD Inpres Oenasi: 70 korban
SD Inpres Soe: 29 korban
SD Advent: 13 korban
TK Oenasi: 20 korban
SMP Advent: 12 korban
SMA Karya: 9 korban
SDI Maleset: 6 korban
Posyandu Kota Baru: 6 korban
SMK Kristen: 6 korban
Posyandu Bhayangkari: 3 korban
TK Advent: 2 korban
PAUD Cendana: 2 korban
Posyandu Maleset: 2 korban
Posyandu Nonohonis: 1 korban
TK Ora Et Labora: 1 korban
Total korban mencapai 384 orang.
Bupati TTS Eduard Markus Lioe menyebut, Langkah Penanganan Cepat yang Pemerintah Daerah (Pemda) mengambil tindakan darurat setelah laporan masuk. Satgas MBG langsung diaktifkan dan Wakil Bupati TTS Jhony Army Konay yang langsung memimpin rapat evaluasi pada Jumat, (03/10/2025) Malam.
Bupati TTS menjelaskan bahwa, Pemerintah Daerah mengambil Langkah-langkah untuk penanganan sebagai berikut:
Menginstruksikan RSUD SoE mengerahkan seluruh tenaga medis untuk menangani korban.
Mengerahkan tenaga medis dari Puskesmas Kota SoE, Binaus, Nulle, dan Siso.
Mendirikan posko darurat di beberapa lokasi, termasuk SD GMIT SoE, depan IGD RSUD, dan Aula BKPSDMD.
Mengaktifkan BPBD, Dinas Sosial, dan Satpol PP untuk menyediakan kemah darurat dan velbed.
Mengambil sampel makanan dari dapur dan lokasi konsumsi untuk diuji di BPOM Kupang dan Labkesda Kupang.
Mantan Anggota DPRD NTT itu, menambahkan bahwa Dari 384 korban, sebanyak 382 siswa dinyatakan pulih dan telah dipulangkan ke rumah masing-masing pada Jumat malam. Dua orang lainnya sempat menjalani perawatan hingga Sabtu (4/10/2025) sore sebelum akhirnya juga dinyatakan sembuh dan di pulangkan ke rumah masing-masing.
Pemerintah Kabupaten TTS telah menetapkan beberapa kebijakan untuk mencegah kejadian tersebut
Penghentian sementara distribusi MBG dari Dapur Kota SoE 1 hingga waktu yang belum ditentukan.
Pelaporan insiden ke Koordinator Wilayah MBG Provinsi NTT untuk penanganan dan evaluasi dapur terkait.
Peningkatan monitoring dan evaluasi oleh Satgas MBG ke seluruh dapur penyedia MBG di Kabupaten TTS.
Bupati Eduard Markus Lioe menegaskan bahwa keselamatan anak-anak menjadi prioritas utama pemerintah.
( Tarsi Abi86)