Waykanan Kompas86.com
Kinerja Sujatmiko selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 04 Negeri Agung,Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung layak di pertanyakan,pasal nya dalam pantauan tim Media Kompas86.com Kepala Sekolah nya tak pernah ada di sekolah saat akan di temui.
Di ketahui pada hari Senin 22 September saat akan menemui Sujatmiko sebagai Kepala Sekolah nya untuk mempertanyakan penyaluran Dana BOS 2024 yang di kelola Kepala Sekolah nya selalu menemui jalan buntu,dan ini bukan pertama kali nya,bahkan ini yang kesekian kali nya tim Media kembali mencoba bertemu Beliau tapi selalu tak ada di sekolah.
Menurut keterangan Salah Satu guru nya Sujatmiko hari ini belum datang.Keterangan yang sama yang selalu di dapat kan oleh Awak Media saat akan bertemu dengan Kepala sekolah nya,dan ini bukan yang pertama kali nya,kadang pihak sekolah pun mengatakan dalam keterangan nya bahwa Kepala Sekolah nya baru saja pulang.
Dengan berbagai macam alasan yang di lontarkan pihak sekolah yang kesan nya di tutup-tutupi atau bisa di katakan menghindar menambah kecurigaan bagi Awak Media dengan pengelolaan Dana BOS yang di kelola oleh Sujatmiko selama menjabat sebagai Kepala Sekolah tersebut.
Di ketahui Dana BOS pada tahun 2024 tahap Pertama terserap Rp.120.640.000 di kelola dengan beberapa Item salah Satu nya Pemeliharaan Sarana dan Prasarana sebesar Rp 18.874.000 yang di duga tak terlihat penyaluran nya kemana saja uang Pemeliharaan Sarana dan Prasarana tersebut di salurkan dan untuk apa saja,itu baru salah Satu nya.Namun saat Awak Media akan konfirmasi untuk dimintai keterangan tentang Dana BOS tersebut kepada Kepala Sekolah nya namun Kepala Sekolah nya tak pernah ada di sekolah.
Untuk Instansi yang berwenang khusus nya Inspektorat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Waykanan harus mengambil sikap terhadap Sujatmiko selaku kepala sekolah nya,jika memang ada temuan dengan dugaan penyimpangan Dana Bos tahun 2024 yang di kelola oleh Beliau tolong di tindak tegas,selain itu terkait Kepala sekolah nya yang jarang kesekolah jangan di biarkan,sebab akan mencoreng citra pendidikan yang ada di Kabupaten Waykanan yang kita cintai ini.
(Rahmat).