Pamekasan, kompas86.com – Proyek pavingisasi di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, menuai kritik pedas dari Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Rakyat Nusantara Indonesia (DPD Gerhana Indonesia). Ketua DPD, Hendri, dengan tegas menyebut pekerjaan tersebut diduga kuat jauh dari standar teknis.
Hendri yang turun langsung ke lokasi menemukan fakta memprihatinkan. Pemasangan paving terlihat bergelombang, tidak rata, hingga banyak material yang patah, ironisnya, begitu ada temuan, pihak pelaksana hanya mengganti paving yang rusak tanpa memberikan penjelasan detail.
“Kami menduga pekerjaan ini tidak sesuai RAB, banyak paving yang kualitasnya jelek, patah, dan pemasangannya sembarangan, ketika kami konfirmasi, pengawas malah hanya menyuruh mengganti di tempat. Ini jelas menyalahi aturan,” tegas Hendri, Jumat (29/8/2025).
Gerhana Indonesia menilai, kasus ini menjadi bukti lemahnya fungsi pengawasan dari dinas terkait, padahal, proyek infrastruktur yang dibiayai dari anggaran negara seharusnya dikerjakan dengan serius dan penuh tanggung jawab.
“Yang kami lihat di Desa Jarin ini hanyalah puncak gunung es, bukan tidak mungkin di titik lain juga terjadi hal serupa, kalau pengawasan lalai, pelaksana proyek bisa seenaknya bekerja asal jadi, dan pada akhirnya, masyarakat yang dirugikan,” tambah Hendri.
Gerhana Indonesia mendesak dinas terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh dan audit teknis di lapangan, menurut Hendri, publik berhak mendapatkan transparansi terkait kualitas proyek, agar pembangunan benar-benar memberi manfaat, bukan sekedar formalitas menghabiskan anggaran.
Jika praktik seperti ini terus dibiarkan, maka wajah pembangunan di Pamekasan hanya akan tercoreng oleh proyek asal-asalan, anggaran miliaran rupiah bisa saja habis, tetapi kualitas jalan tak lebih dari sekedar paving murahan yang mudah rusak.
Dinas harus sadar, masyarakat tidak butuh proyek yang sekedar menggugurkan kewajiban, tetapi butuh hasil kerja nyata yang tahan lama.
