Mataram, NTB
KOMPAS86..COM – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (15/8/2025), Jaringan Humas dan Komunikasi Pemuda Rakyat NTB yang dikenal dengan sebutan PERSAUDARAAN SRIGALA MERAH menyuarakan pesan kebangsaan penuh makna.
Ketua SRIGALA MERAH, Junaedy Supriadin Akbar, bersama jajaran pengurus menegaskan bahwa kemerdekaan adalah amanah suci yang diwariskan oleh para pahlawan. “Kemerdekaan ini bukan hadiah, melainkan buah dari pengorbanan jiwa dan raga para pejuang. Tugas kita sebagai generasi penerus adalah menjaga, merawat, dan melanjutkan perjuangan itu dalam karya nyata “Setia Kawan, Satu Perjuangan.”ungkapnya.
Menurut Junaedy, usia 80 tahun kemerdekaan merupakan simbol kematangan bangsa sekaligus momentum untuk memperkuat persatuan di tengah perbedaan. “Seperti merahnya darah yang mengalir di tubuh, semangat perjuangan harus tetap menyala. Dari NTB hingga seluruh pelosok negeri, tujuan kita satu: Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat,” tegasnya.
Sekretaris SRIGALA MERAH, Lalu Topan menambahkan bahwa peringatan kemerdekaan bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan moral bagi generasi muda. “Pemuda tidak boleh hanya menjadi penonton sejarah, tetapi harus tampil sebagai aktor perubahan. Kita lanjutkan estafet perjuangan dengan inovasi, persatuan, dan kepedulian sosial,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengurus bidang pemuda menyampaikan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman. “Perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan. Semangat kemerdekaan harus menjadi perekat bangsa, agar cita-cita para pendiri negeri tetap hidup dalam setiap langkah kita,” tandasnya.
Melalui pernyataan ini, SRIGALA MERAH menyerukan agar seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda NTB, menjadikan momentum 80 tahun kemerdekaan sebagai refleksi perjuangan dan kebangkitan. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak hanya mengenang jasa pahlawan, tetapi juga melanjutkan perjuangan mereka dengan kerja nyata. Dari pemuda untuk bangsa, dari NTB untuk Indonesia,” pungkas Junaedy.
Jurnalis : Thomas
Editor : Redaksi| Kompas86