Kabupaten Timor Tengah Selatan / Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kompas86.com – Dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman , nyaman dan bebas dari penularan penyakit menular, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, melaksanakan kegiatan sekolah sehat untuk pencegahan rabies pada satuan pendidikan yang bertempat di Hotel Timor Megah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 01-02/08/2025.
Kegiatan tersebut dibuka oleh David Mbolik Kepala Bidang Pembinaan SMP/MTs Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan Bimtek kesehatan pada dunia pendidikan tersebut melibatkan satuan pendidikan Tingkat SMP/Madrasah yang ada di kabupaten Timor Tengah Selatan dan peserta dibagi menjadi dua kelompok ( A dan B ) yang melibatkan guru BK, Guru PJOK, penanggungjawab UKS, pembina Pramuka. Kegiatan ini merupakan instruksi nasional sehingga informasi ini tidak terputus.
Kabid SMP, dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten TTS, David Mbolik pada sambutannya mengatakan ” nanti kurang lebih dua hari kita berada ditempat ini. Kita akan dilengkapi dengan informasi, tentang sekolah sehat. Sekolah juga menjadi rumah kita. Sehingga kita bisa menjaga kebersihan. Kita di sekolah harus meningkatkan sumber daya manusia terhadap anak. Mendidik dan mempertajam moral, mempertajam intelektual anak” ujar David Mbolik.
Kegiatan hari pertama dimulai dengan materi dan diskusi. Pemateri pertama Aleksander Lakapu, S.Pd menerangkan kepada peserta dan membahas tentang ” 7 kebiasaan anak Indonesia sehat dalam dunia pendidikan yaitu , Bangun pagi, beribadah, berolahraga , Makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat. kita sebagai guru, harus selalu memperhatikan anak-anak untuk menjaga kesehatan, baik pada diri, maupun setelah sampai di sekolah. Membuang sampah pada tempatnya. Jiwa sehat maka semuanya akan sehat “ujar Aleksander.
” Terima kasih karena kita sudah aktif dalam membahas tujuh kebiasaan anak Indonesia sehat dan saya harapkan bapak/ibu guru, setalah kegiatan ini, bapa/ibu guru terapkan kepada anak-anak di sekolah dan hidup bermasyarakat ” pesan Aleksander Lakapu.
Pemateri kedua, Elisabeth Pah, M.Kes, kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit ( P2P ) Dinas Kesehatan kabupaten Timor Tengah Selatan, membahas tentang penyakit rabies dan penyakit menular” akhir-akhir ini, rabies sangat mengancam masyarakat dan bahkan ada yang meninggal. Jadi ketika ada warga yang kena gigitan anjing, segera melaporkan ke puskesmas terdekat, korban rabies itu kebanyakan anak-anak” ujar Elisabeth Pah.
Elisabeth menambahkan ” ketika seseorang terkena gigitan anjing , sekarang dinas kesehatan ada aplikasi baru yakni” Sibarat” aplikasi ini nanti diisi data ketika korban terkena gigitan, korban harus isi no hp dan puskesmas terdekat anda, dan informasi tersebut akan terpantau dan petugas akan mencari lokasi korban dan bisa ditangani lebih cepat” terang Elisabeth Pah.
Hari kedua, 02/08/2025, Pemateri ketiga , Ardi Benu, S.Sos, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( P3A ) membahas materi stop kekerasan di lingkungan sekolah, sekolah harus aman untuk semua” sekarang ini banyak kasus kekerasan pada anak dibawah umur. Ardi Benu menjelaskan ada enam point yang sering terjadi ” kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, kekerasan perundangan ( bullying ), kekerasan diskriminasi , kekerasan intoleransi” jelas Ardi Benu.
Pemateri keempat, Anika Malelak, S.Pd membahas materi tentang menciptakan sekolah aman, nyaman, menyenangkan dan bermutu. ” sekolah bukan hanya tempat untuk belajar tetapi sekolah merupakan rumah kedua. Tanpa rasa aman, maka proses belajar mengajar tidak berjalan dengan kondusif” kata Anika.
” Kenyamanan di sekolah akan menambah potensi belajar siswa, potensi meningkat, ruang kelas harus kondusif, agar nyaman belajar ” terang Anika.
Rini Kitu, S.Pd pada materi kelima membahas tentang peran ekstra Pramuka dalam penguatan karakter bagi peserta didik dan pembina Pramuka. ” Tujuan kepramukaan adalah untuk membentuk anak mempunyai karakter yang baik watak dan akhlak mulia ( sopan santun, hormat, taat). Menanamkan cinta tanah air. Membekali ketrampilan hidup” jelas Rini Kitu.
Didinya juga berpesan kepada para peserta ” Bapak ibu guru, diharapkan setelah selesai dari tempat ini diharapkan agar bekerjasama dengan kepala sekolah untuk membentuk kegiatan Pramuka dan membentuk karakter para murid di sekolah” demikian Rini Kitu, S.Pd.
Jurnalis : Tarsi Abi86
Editor :Redaksi / Kompas86