Tanimbar (Maluku) Kompas86.com –
Desa Ilngei, Kecamatan Tanimbar Selatan, menjadi saksi sejarah dimulainya gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat di perbatasan. Senin, (21/7/2025), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Koperasi Merah Putih melalui sambungan Zoom, yang dilanjutkan dengan peresmian di lapangan oleh Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, Juliana Ch. Ratuanak.
Dalam penyampaiannya, Ratuanak menyebut kehadiran koperasi ini sebagai titik tolak strategis membangun ekonomi masyarakat dari desa, dengan semangat kolaboratif dan integratif.
“Hari ini kita menandai langkah awal yang krusial dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di wilayah perbatasan. Koperasi ini bukan hanya simbol, tetapi instrumen nyata untuk menggerakkan kesejahteraan rakyat dari akar rumput,”tegasnya.
Desa Ilngei dipilih sebagai lokasi peluncuran perdana sebelum program serupa digulirkan di Desa Ritabel, Kamatubun, dan Matakus. Target jangka panjangnya, program ini akan menjangkau 80 desa dan 2 kelurahan yang telah tersertifikasi, dengan masing-masing koperasi diarahkan untuk mengelola potensi lokal secara produktif dan akuntabel.
Wabup Ratuanak menggarisbawahi bahwa koperasi ini tidak boleh menjadi sekadar seremoni administratif, tetapi harus menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Kita tidak mau mengulang kesalahan masa lalu. Koperasi ini harus berdampak, mengakar di desa, tumbuh di kecamatan, dan memberi kontribusi nyata bagi kabupaten hingga nasional,”katanya.
Wabup juga menekankan, pentingnya diversifikasi usaha koperasi, termasuk toko sembako, klinik kesehatan, apotek, gudang penyimpanan hasil pertanian, hingga pangkalan minyak tanah. Bahkan, sejumlah MoU telah diteken dengan mitra strategis guna membuka jalur ekspor produk lokal ke luar negeri.
Namun semua itu, ujar Ratuanak, hanya bisa terwujud jika koperasi dikelola oleh sumber daya manusia yang mumpuni.
“Kita butuh pengelola koperasi yang inovatif, visioner, tapi juga jujur dan bertanggung jawab. Tanpa integritas, semua ini akan jadi sia-sia,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Utha Kabalmay, mengungkapkan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden tentang percepatan pembentukan koperasi di desa.
Namun, ketika Inpres dikeluarkan, sebagian besar daerah, termasuk Tanimbar, telah mengesahkan APBD masing-masing. Tidak ada alokasi anggaran khusus. Meski demikian, komitmen dari Bupati dan jajaran pemerintahan membuat proses ini bisa berjalan cepat dan tepat waktu.
“Kami bangga, karena koperasi ini adalah yang keempat secara legalitas di Provinsi Maluku, dan salah satu dari dua koperasi di Maluku yang masuk dalam 108 Koperasi Desa Merah Putih nasional yang diresmikan Presiden,” jelas Kabalmay.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar sendiri dipilih sebagai lokasi pilot project nasional karena kekayaan potensi sektor kelautan dan perikanan. Gerai koperasi di Ilngei telah mulai beroperasi dengan penyediaan kebutuhan pokok warga, dan akan dikembangkan ke layanan lain seperti apotek dan gudang logistik.
Kabalmay mengakui, tantangan geografis cukup besar. Keterbatasan akses transportasi, jaringan listrik dan internet, hingga kondisi cuaca ekstrem, menjadi penghambat utama.
Pemerintah daerah juga menyiapkan agenda pelatihan dan penguatan kapasitas bagi pengurus koperasi, agar koperasi benar-benar bisa tumbuh dan berkelanjutan.
“Kami tidak ingin koperasi ini hanya hadir secara fisik, tapi juga hidup, berkembang, dan menjadi penggerak utama ekonomi rakyat,”tutupnya.
(Mas Agus)