Kick-off Meeting Pilot Project Digital Twin-based 3D Cadastre for the Realization of Digital Smart City in Indonesia

banner 468x60

#HaiSobatDitjenSPPR

Jakarta – Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR) menghadiri Kick-off Meeting Pilot Project Digital Twin-based 3D Cadastre for the Realization of Digital Smart City in Indonesia pada Rabu (16/7). Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti surat Head of Global Business Department Korea Land and Geospatial Informatix (LX) Corporation terkait Inception Workshop and Request for Meeting Arrangements for the Implementation of the 2025 Indonesia-Korea Official Development Assistance (ODA) Project.

Kegiatan dibuka dengan sambutan Shim ByungSub selaku Executive Director of LX. “Indonesia dan Korea telah bekerja sama sejak tahun 1973 dalam berbagai bidang. Proyek ini merupakan langkah awal untuk membangun fondasi pada platform pengelolaan infrastruktur untuk trasformasi digital tata kota di wilayah Indonesia,” ungkapnya. ByungSub berharap proyek ini dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan kerja sama antar institusi maupun antar negara.

Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya, menyampaikan bahwa Kementerian ATR/BPN telah memulai pemetaan high rise building sejak tahun 2024. “Ini merupakan langkah awal untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin sulit dan demanding,” ujarnya. Lebih lanjut, Virgo mengungkapkan bahwa platform ini nantinya tidak hanya mendatangkan manfaat bagi Kementerian ATR/BPN, pemerintah daerah, maupun masyarakat, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar negara.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan paparan terkait gambaran umum dan arah awal proyek beserta rencana pelaksanaan tahun pertama yang disampaikan secara langsung oleh Project Manager LX, Park Choon Dong. Dalam paparannya, Choon Dong mengungkapkan bahwa proyek ini akan berjalan selama 30 bulan dengan melibatkan Kementerian ATR/BPN, Ministry of Land, Infrastructure and Transport Korea, International Contractors Association of Korea, LX Korea, EGIS, World Bank, serta sejumlah perguruan tinggi dan perusahaan yang ada di Indonesia.

Pada kesempatan ini, Park Seo Woo, Direktur EGIS Korea, turut melakukan demonstrasi platform open source yang telah dibuat oleh EGIS hasil KCN tahun 2024.

Yang Jongho, Atase Pertanahan dan Transportasi Misi Korea untuk ASEAN, berharap proyek ini dapat memanfaatkan data yang telah dimiliki untuk melakukan kajian lingkungan smart city. “Indonesia merupakan negara yang menonjol di ASEAN, semoga proyek ini membawa kemajuan dan dapat saya perkenalkan ke-10 negara ASEAN lainnya,” ungkapnya. Lebih lanjut, Jongho berharap agar Kementerian ATR/BPN dapat segera mengirimkan SDM bermutu untuk mengikuti pelatihan bersama Korea.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan rapat teknis dan diskusi antara Kementerian ATR/BPN dan LX Korea membahas hal-hal yang dibutuhkan selama 30 bulan ke depan.

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajudanModern
#DitjenSPPR
#DitjenSPPR2025​

Pos terkait