*Sultan Sepuh Jaenudin II Bersilaturahmi ke Habib Luthfi, Tegaskan Netralitas Raja dan Sultan dalam Politik Nasional*

banner 468x60

 

JAKARTA, KOMPAS86.COM

Ketua Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (LNP KRI), Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja Pangeran Heru Rusyamsi, S.Psi., M.H., melakukan silaturahmi ke kediaman tokoh ulama kharismatik sekaligus sesepuh Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon, Habib Luthfi bin Yahya, pada Minggu (22/6).

Pertemuan yang berlangsung hangat dan sarat makna tersebut menjadi ajang pertukaran pandangan serta penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dalam kesempatan itu, Sultan Jaenudin menerima wejangan penting terkait peran strategis para raja dan sultan dalam menjaga marwah budaya serta keteguhan sikap di tengah dinamika politik nasional.

Habib Luthfi dalam pesannya menekankan pentingnya netralitas bagi para raja dan sultan agar tidak terbawa arus politik praktis. Menurutnya, posisi para pemimpin adat harus menjadi penyeimbang dan penjaga nilai-nilai luhur bangsa.

> “Posisi para raja dan sultan harus tetap netral dan tidak terbawa arus politik praktis, sehingga dapat berperan sebagai penyeimbang dan pengawal marwah leluhur Nusantara,” pesan Habib Luthfi.

 

Menanggapi wejangan tersebut, Sultan Jaenudin menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas nasihat yang diberikan. Ia menegaskan bahwa LNP KRI akan terus menjaga sikap netral dan tidak berpihak dalam ranah politik praktis.

> “Kami hadir sebagai wadah raja dan sultan di seluruh Nusantara, yang disiapkan oleh negara agar bisa memberikan masukan positif serta menjadi monitoring yang objektif antara pemerintah pusat, masyarakat adat, dan kerajaan-kerajaan tradisional,” tegas Sultan Jaenudin.

 

Ia juga menambahkan bahwa pertemuan tersebut menjadi momen reflektif bagi LNP KRI untuk menegaskan arah perjuangan lembaga, agar tetap sejalan dengan nilai-nilai luhur warisan para leluhur dan cita-cita para pendiri bangsa, khususnya Bung Karno.

> “Kami ingin LNP KRI menjadi lembaga yang harmonis dan sinergis dengan pemerintah, serta mampu menjaga dan mengembangkan kearifan lokal kerajaan dan adat istiadat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” lanjutnya.

 

Kunjungan Sultan Jaenudin ke Habib Luthfi bukan sekadar silaturahmi biasa, tetapi juga menjadi bentuk penguatan peran strategis para raja dan sultan sebagai pilar budaya dan penengah sosial yang menjembatani kepentingan antara masyarakat dan negara.

Dengan bekal wejangan dari Habib Luthfi, Sultan Jaenudin optimistis bahwa LNP KRI akan semakin mantap menjadi lembaga yang kredibel, netral, dan berkontribusi nyata dalam menjaga keutuhan serta harmoni bangsa Indonesia.

(Red)

Pos terkait