Aceh Timur – Kompas86.com__, 22 Juni 2025, Gelombang protes bermunculan dari sejumlah kepala desa dan masyarakat di Kabupaten Aceh Timur menyusul adanya kewajiban mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) tahunan ke luar daerah yang disebut-sebut menelan anggaran hingga Rp17 juta per peserta.
Razali, Tim Investigasi Satgasus Badan Advokasi Indonesia (BAI) mengungkap bahwa mayoritas perangkat desa merasa program tersebut tidak relevan dan lebih banyak bersifat formalitas.
> “Bimtek ke luar kota hanya formalitas. Kami tidur di hotel, mendengarkan materi yang tidak aplikatif, lalu pulang. Tidak ada yang benar-benar berdampak pada pelayanan masyarakat,” ungkap salah satu kepala desa yang meminta namanya dirahasiakan.
Beberapa desa bahkan mengeluhkan bahwa biaya tersebut langsung dipotong dari pagu Dana Desa, sehingga mengurangi alokasi anggaran untuk kebutuhan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat gampong.
Kritik terhadap Pemerintah Daerah
Masyarakat juga menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang dinilai tidak mengambil langkah tegas terhadap pola pemborosan anggaran ini. Selain Bimtek, program seperti pengadaan buku dan kegiatan pelatihan luar daerah lainnya turut menjadi sorotan.
> “Kenapa harus ke Lombok? Padahal pelatihan bisa dilakukan di daerah sendiri dengan biaya lebih hemat,” ujar seorang tokoh masyarakat di Nurussalam.
Warga berharap agar pemerintah bersikap bijak dan transparan dalam penggunaan Dana Desa yang berasal dari pajak rakyat. Program-program yang dirancang ke depan harus benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan mendukung pelayanan pemerintahan di desa secara langsung.
Desakan Evaluasi dan Reformasi Kebijakan Bimtek
Razali, mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pelatihan tahunan yang selama ini tidak menunjukkan hasil signifikan. Mereka juga membuka layanan pengaduan untuk desa-desa yang merasa dirugikan.
> “Kami mendorong aparat penegak hukum dan inspektorat melakukan audit menyeluruh terhadap alokasi dana desa untuk kegiatan Bimtek ini,” ujar Razali, sebagai Koordinator Satgasus BAI Aceh Timur.
Rasyidin