Rusli Halil : Suara Kecil Dari Desa Lola Untuk Kejaksaan Agung RI

banner 468x60

*Oleh : Rusli Halil*
_Tokoh Masyarakat Desa Lola_

Kami, masyarakat Desa Lola di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, bukanlah siapa-siapa di mata kekuasaan. Kami hanya sekelompok rakyat kecil yang mencoba percaya bahwa keadilan masih hidup di republik ini. Namun, hari demi hari, kepercayaan itu mulai tergerus oleh diamnya aparat penegak hukum atas laporan kami.

Sudah kami tempuh jalan hukum. Kami datangi Kejaksaan Negeri Tidore Kepulauan, kami bawa pula berkas dan suara rakyat hingga ke Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. Tapi sampai detik ini, langkah hukum itu seperti berjalan di tempat. Padahal, yang kami laporkan bukan sekadar gosip atau fitnah, melainkan dugaan penyimpangan dana desa yang nyata: pemotongan insentif warga, manipulasi anggaran proyek, hingga tidak adanya transparansi selama lima tahun kepemimpinan kepala desa.

Kami tidak turun ke jalan untuk mencari sensasi. Kami turun karena hati kami sudah sesak melihat ketidakadilan merajalela. Kami tidak bawa senjata, kami hanya bawa secarik spanduk bertuliskan harapan.

Melalui tulisan ini, *saya mengetuk pintu hati Kejaksaan Agung Republik Indonesia,* lembaga tinggi negara yang menjadi benteng terakhir harapan rakyat terhadap hukum.

Bapak Jaksa Agung,
Tolong lihat ke desa kecil kami. Jangan biarkan suara rakyat dihilangkan hanya karena kami tinggal jauh dari pusat kota. Jangan biarkan hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Kami yakin, Kejaksaan Agung memiliki integritas untuk mengawasi langsung, bahkan bila perlu, mengambil alih kasus ini agar proses penegakan hukum berjalan jujur dan terbuka.

Ini bukan tentang siapa yang kami lawan, ini tentang *apa yang kami perjuangkan : keadilan, transparansi, dan tanggung jawab pengelolaan uang negara yang seharusnya dinikmati oleh seluruh warga desa.*

Kami tidak butuh janji-janji, kami hanya ingin kejelasan. Apakah dugaan korupsi yang kami laporkan akan benar-benar diselidiki, atau hanya menjadi tumpukan arsip yang terlupakan?

Saya percaya, di Kejaksaan Agung masih banyak jaksa-jaksa berhati nurani yang siap berdiri bersama rakyat. Maka dari itu, saya mohon, bantu awasi, pantau dan bimbing proses hukum dugaan korupsi di Desa Lola ini. Bantu kami mengembalikan kepercayaan terhadap institusi hukum.

Karena bila hukum tidak bisa menjawab jeritan rakyat kecil, maka kepada siapa lagi kami akan berharap?

*Catatan Penulis :*
_Tulisan ini disampaikan sebagai bentuk aspirasi dan suara nurani masyarakat Desa Lola, tanpa niat mencemarkan nama baik siapa pun, melainkan sebagai upaya membela hak publik sesuai konstitusi dan amanat Undang-Undang._

_*“Keadilan bukan untuk yang kuat, tapi untuk mereka yang paling membutuhkan.”*_

Pos terkait