Selaku Generasi Muda MAKAYOA Mari Kita Bersatu Dan Bersama Tokoh Dan Sesepuh MAKAYOA Untuk DOB MAKAYOA

banner 468x60

Halsel 24 mei 2025 kompas86.com. /untuk pemakaran Diskusi Forum Strategis Pembentukan Kabupaten Makayoa Kepulauan Digelar Hari Ini: Deretan Tokoh Berpengaruh Satukan Visi Percepatan Otonomi Daerah untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Wilayah Strategis Pulau-Pulau di Maluku Utara

Hari ini, sebuah forum penting bertajuk “Dialok Forum Pembentukan Percepatan Otonomi Daerah Makayoa Kepulauan (Makio)” digelar sebagai bagian dari langkah strategis mendorong percepatan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Makayoa Kepulauan. Forum ini dilangsungkan dengan penuh semangat kebersamaan dan harapan besar, menjadi momentum penting dalam perjuangan panjang masyarakat Makayoa untuk mendapatkan hak otonomi yang telah lama dinantikan.

Acara dibuka oleh Dr. Muhtar M. Adam, yang memberikan pengantar sekaligus menegaskan urgensi diskusi ini dalam konteks pembangunan wilayah kepulauan. Diskusi panel dipandu oleh Dr. Aziz Hasim sebagai moderator yang memfasilitasi jalannya dialog yang sarat makna dan substansi.

Forum ini dihadiri oleh sejumlah tokoh berpengaruh dan sesepuh Makayoa yang telah lama berjuang untuk kemajuan wilayahnya. Di antaranya:
Haji Taib Armain,
Haji Yamin Tawari,
Dr. Ridah Ajam,
Letjen (Purn.) M. Saleh Mustafa,
Rifai Umar,
Jafar Umar Gufran,
Sarbin Sehe,
Prof. Gufran A. Ibrahim,
Sujud Sirajudin, dan Taufik Majid.

Mereka adalah figur-figur sentral dalam advokasi pembentukan Kabupaten Makayoa Kepulauan yang menyatukan semangat dan tekad untuk menghadirkan perubahan nyata di wilayah kepulauan yang kaya potensi namun selama ini masih terpinggirkan dalam pembangunan nasional.

Dalam diskusi tersebut, para tokoh menyampaikan sejumlah poin krusial yang menjadi dasar pengajuan DOB Makayoa Kepulauan:

1. Peningkatan Pelayanan Publik
Dengan diberikannya status otonomi, pemerintahan lokal diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik secara lebih cepat, tepat, dan sesuai kebutuhan masyarakat kepulauan.

2. Pengembangan Ekonomi Lokal
Otonomi daerah memungkinkan pengembangan potensi ekonomi yang lebih terarah. Wilayah Makayoa yang kaya akan sumber daya laut dan pariwisata bahari dapat dimaksimalkan untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat lokal.

3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Mandiri
Kewenangan lebih luas dalam mengelola kekayaan alam yang dimiliki, khususnya sektor perikanan dan kelautan, akan memberikan keuntungan besar bagi pembangunan berkelanjutan.

 

Makayoa Kepulauan sendiri merupakan wilayah yang terdiri dari dua pulau besar dan sebelas pulau kecil, terletak secara strategis di bagian selatan Provinsi Maluku Utara. Potensi lautnya yang luar biasa indah dan kaya menjadikan wilayah ini sangat layak untuk dimekarkan sebagai kabupaten baru.

Selain urgensi administratif dan ekonomi, pembentukan Kabupaten Makayoa Kepulauan juga dianggap sebagai bentuk keadilan sosial dan pengakuan terhadap identitas serta perjuangan masyarakat Makian Kayoa dan pulau-pulau sekitarnya yang telah menantikan status ini selama puluhan tahun.

Forum hari ini menjadi bukti bahwa masyarakat Makayoa tidak tinggal diam. Mereka bergerak, berdiskusi, dan menyuarakan hak-hak mereka secara konstitusional dan elegan. Para tokoh mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah pusat untuk bersama-sama mendukung lahirnya DOB Makayoa Kepulauan sebagai solusi nyata bagi percepatan pembangunan kawasan kepulauan.

Forum ditutup dengan komitmen bersama untuk terus mengawal proses ini hingga Makayoa Kepulauan benar-benar mendapatkan status sebagai daerah otonom baru yang sah secara hukum.

Sumber (Mito tahane )

Red.maluku utara

Pos terkait