15 Jam dalam Gelap Usai Pohon Tumbang di Gampong Jalan, Respons Lambat PLN di Nurussalam Jadi Alarm Evaluasi

banner 468x60

Aceh TimurKompas86.com__, 24 Mei 2025, Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, pada Jumat (23/5) menyebabkan sebuah pohon besar tumbang di Gampong Jalan sekitar pukul 14.00 WIB dan menimpa kabel listrik utama. Akibatnya, aliran listrik di tiga desa—Gampong Jalan, Seuneubok Rambong, dan Berandang—padam Kurang lebih selama 15 jam, dan baru kembali menyala sekitar pukul 05.00 WIB pada Sabtu (24/5). Selain memutus listrik, pohon tumbang tersebut juga sempat menutup akses jalan, sehingga akses warga sempat tersendat dan suasana menjadi gelap panjang di sejumlah titik.

 

Evakuasi pohon dilakukan secara gotong royong oleh warga bersama Kepala Desa Zainadi dengan alat seadanya seperti senso kecil dan parang. Proses pembersihan jalan berhasil diselesaikan sekitar pukul 17.00 WIB. Di lokasi juga hadir personel kepolisian sektor dan Babinsa yang memastikan situasi tetap kondusif selama evakuasi berlangsung.

 

Namun, meskipun penanganan evakuasi berjalan baik, respons teknis dari PLN dalam memperbaiki gangguan listrik dianggap sangat lambat. Masyarakat harus menunggu hingga pagi hari berikutnya sebelum listrik kembali menyala. Kurangnya informasi resmi dari PLN juga menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian di kalangan warga.

 

Analisa Masalah oleh Rasyidin, Wartawan Muda Kompas86:

 

1. Musibah Alam yang Bisa Dimaklumi, Namun Respons Teknis PLN yang Lambat

Pohon tumbang di Gampong Jalan akibat cuaca ekstrem adalah peristiwa yang tak terhindarkan. Namun, lambatnya respons teknis PLN dalam menangani gangguan ini menandakan ada kelemahan sistem pelayanan darurat yang harus segera diperbaiki. Kondisi ini memberikan sinyal bahwa kesiapan PLN dalam menghadapi situasi kritis masih kurang memadai.

 

 

2. Dampak Langsung pada Masyarakat

Pemadaman listrik selama 15 jam membawa dampak signifikan pada kehidupan sosial dan ekonomi warga: akses sempat tersendat karena gelap dan pohon tumbang, anak-anak tidak bisa belajar atau mengaji, aktivitas perdagangan berhenti, dan pendapatan para pedagang mikro menurun. Kerugian yang terlihat sepele ini bagi masyarakat kecil sangat nyata dan berimplikasi panjang.

 

 

3. Kurangnya Informasi Resmi yang Dapat Diakses Masyarakat

Meskipun ada kemungkinan komunikasi internal antara PLN dan aparat desa, masyarakat luas tidak menerima informasi resmi yang transparan dan mudah diakses. Kekosongan informasi ini memunculkan beragam spekulasi negatif yang memperburuk citra PLN di mata publik. Di era keterbukaan informasi saat ini, transparansi dan komunikasi yang cepat adalah kunci membangun kepercayaan.

 

Penutup: Evaluasi Sistem dan Perbaikan Komunikasi Mendesak

 

Kasus pemadaman listrik selama lebih dari 15 jam di Nurussalam ini menjadi alarm penting bagi PLN Aceh Timur. Pelayanan teknis yang prima saja tidak cukup tanpa didukung sistem komunikasi yang responsif dan terbuka. Jika dibiarkan, kejadian serupa berpotensi menimbulkan kekecewaan yang berdampak pada hubungan harmonis antara masyarakat dan penyedia layanan listrik.

 

Sebagai media lokal yang berkomitmen menyuarakan kepentingan masyarakat, Kompas86 mendorong PLN segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem pelayanan dan komunikasi mereka agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

 

Rasyidin

Pos terkait