TIDORE —MALUKU UTARA . KOMPAS86.COM.
Masyarakat Desa Lola, Kecamatan Oba Tengah, Tidore Kepulauan, menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap ketidakprofesionalan Pemerintah Desa dan Inspektorat Kota Tidore yang dinilai gagal menyampaikan hasil audit Dana Desa (DD) secara transparan.
Kekecewaan ini mencuat usai rapat bersama pada Rabu, 8 Mei 2025, yang berakhir tanpa kejelasan.
Kalau memang benar benar inspektorat melakukan audit terhadap kinerja kepala desa dari tahun 2020 hingga 2024 maka seharusnya ada infokus dan harus ada penjelasan yang terperinci melalui layar lebar sehingga dapat dilihat dan didengar oleh masyarakat luas.
Kemudian kalau memang ada perubahan APBDes,maka semua itu ada mekanisme.bukan kalian berunding secara berkelompok lantas buat perubahan.
Oleh karena itu melalui media ini para tokoh masyarakat katakan bahwa mereka kecewa dan tidak puas dengan cara audit yang demikian, terkesan sangat tertutup, tidak transparan untuk masyarakat desa Lola.
pertemuan yang digelar di gedung pertemuan desa sejak pukul 09.00 WIT sempat berlangsung panas akibat terjadi perdebatan panjang antara warga dan pihak Inspektorat.
Keterangan dari masyarakat mengatakan bahwa suasana rapat sempat memanas karena jawaban dari Inspektorat dianggap tidak memuaskan masyarakat desa Lola.
Lebih mengecewakan lagi ketika setelah istirahat makan siang, lalu masyarakat kembali ke ruangan untuk melanjutkan diskusi ternyata pihak Inspektorat sudah pulang tanpa memberikan penjelasan lanjut tentang hasil audit.
Hasil audit yang disampaikan sangat terbatas dan tidak menyentuh keseluruhan dugaan penyelewengan.
“Dari sekian banyak anggaran yang kami pertanyakan, kenapa hanya tiga item yang diaudit? Ini sangat tidak cukup. Banyak sekali kejanggalan yang belum dijawab,”
Selain itu, warga mengkritik cara penyampaian hasil audit yang dianggap tidak informatif.
Materi tidak dipresentasikan melalui media visual seperti spanduk atau proyektor, melainkan hanya dibacakan secara lisan, membuat masyarakat sulit memahami isi audit.
“Kami butuh penjelasan yang mudah dipahami. Kalau ada proyektor atau slide, kami bisa mengerti poin-poinnya. Tapi ini seperti rapat dadakan tanpa persiapan matang
Warga Desa Lola berharap Inspektorat bisa bekerja lebih profesional dan bertanggung jawab. Pasalnya, ini adalah kali ketiga Inspektorat melakukan kunjungan audit ke desa mereka.
“Dana Desa bukan milik kepala desa semata, tapi milik rakyat. Kami butuh transparansi dan keadilan,” tegas Rusli.
RED.(MALUKU UTARA)