Bengkulu Kompas86.com- Dua anak bernama Abiyu (9) dan Arjuna Raditya Pratama (8) warga RT 5, RW 5, Kelurahan Kandan Mas,Kota Bengkulu yang sempat dikabarkan hilang,kini telah ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Abiyu ditemukan di Perairan Muara Jenggalu pada Minggu 20 April 2025. sedangkan Arjuna Raditya ditemukan di dalam septic tank dibelakang rumah milik pelaku yang berada tidak jauh dari rumah korban.
Saat diintrogasi pihak kepolisian pelaku berinisial P-U (17) yang masih pelajar ini mengaku tega menghabisi nyawa korban karena tersulut emosi lantaran kedua korban kedapatan mencuri ikan hasil pancingan serta pancing milik pelaku.
Emosi saya pak,mereka itu curi ikan dan pancing saya,kata Pelaku dihadapan polisi.
Lanjut pelaku,ia menghabisi nyawa pelaku dengan cara dicekik dan ditenggelamkan dalam kolom.
Ambo begik,terus Ambon benaki dio di dalam kolam pak,kata Pelaku inisia P-U.
Namun,hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan tanggapan dari penyelidikan mengenai dua mayat Abiyu di Muara Jenggalu dan Arjuna Raditya di septic tank berlokasi di belakang rumah pelaku.
Korban Arjuna Raditya ditemukan di dalam septic tank belakang rumah pelaku, dalam kondisi terbungkus karung berisikan batu dan sudah membusuk, muka sudah tidak berbentuk, namun bisa dikenali oleh ibu korban dengan adanya bekas jahitan dikepala.
Dilansir dari BETV.NEWS,diduga anak tersebut dihilangkan nyawanya oleh P-U (17) dengan dibantu oleh keluarga,hal ini di sampaikan oleh Zainal Abidin Paman korban bernama Arjuna Raditya.
Pihak keluarga menyadari keterlibatan keluarga pelaku melakukan pembunuhan terhadap ponakannya sebab dari awal ponakannya dinyatakan hilang pelaku dan ayah pelaku berinisial S-O ikut berbaur mengarahkan bahkan melarang mencari korban di belakang rumahnya (tempat mayat ditemukan). Mereka malah mengarahkan warga mencari ke titi Rawa-rawa, lokasi ada CCTV dan laut.
Pelaku tidak mungkin satu orang, Sebab untuk mengangkat penutup sumur bor yang sudah di jadikan septic tank itu berat.
Pelaku dan keluarga itu diduga terlibat dalam pembunuhan ponakan kami ini, sebab kami mulai memahami setelah pelaku ditangkap, Mereka ikut berbaur dengan kami mencari ponakan kami, bahkan mereka juga mengarahkan kami ke arah Rawa-rawa, lokasi CCTV dan laut, sedangkan mayat ponakan kami itu disembunyikan di sumur bor atau septic tank di belakang rumah mereka,ungkap Paman Korban.
Zainal Abidin Paman menambahkan pihak keluarga korban dan keluarga pelaku tidak pernah ada permasalahan atau dendam pribadi.
Tidak ada masalah kami dengan keluarga itu bang, tapi kenapa anak kami ini harus di perlakuan seperti itu,ungkap Paman Korban.
Oleh sebab itu, mereka pihak keluarga korban meminta pelaku di hukum seberat beratnya, bahkan meminta pihak kepolisian untuk menghukum mati pelaku.
Hukum mati saja bang,kami mohon kepada pihak kepolisian,minta keluarga korban.
Untuk diketahui kasus pembunuhan ini terungkap bermula dari penemuan mayat dalam karung di perairan Muara Jenggalu pada Minggu siang 20 April 2025.
Lalu pihak kepolisian juga berhasil menemukan satu mayat lagi di dalam septic tank yang juga terbungkus karung dengan jenis yang sama.
Pelaku P-U diamankan pada senin malam, setelah pihak kepolisian menelusuri nama IBRAHIM TANJUNG BENGKULU yang ada di karung mayat yang di temukan di Muaro Jenggalu.
Untuk mengelabui perbuatannya ternyata pelaku ini juga ikut dalam pencarian dua anak tersebut, hal ini disampaikan Yulius tetangga pelaku.
Dia itu ikut nyari juga dua anak itu, kami heran kok bisa dia pelakunya,ungkap Yulius.
Namun, hingga berita ini diterbitkan pihak kepolisian belum bisa banyak memberikan keterangan, Kasat Reskrim Polresta Bengkulu AKP Sujud Alif Yulamlam SIK hanya menyampaikan kasus ini masih proses penyelidikan, pihak akan menginformasikan juga ada penemuan baru dari kasus ini.
Kita masih lakukan penyelidikan, nanti akan kita rilis,ungkapnya.
Dari informasi lain yang dihimpun tim BETVNEWS di lapangan, kasus ini bermula saat kedua korban sedang memancing di sekitar rumah pelaku P-U. Selama ini kedua korban memang suka memancing di tempat itu.
Namun rupanya kebiasaan kedua korban memancing di sekitar rumah pelaku, diduga membuat pelaku tidak senang. Entah bagaimana selanjutnya, akhirnya terjadilah pembunuhan ini.
Terungkap sudah kasus hilangnya dua bocah, Abiyu dan Arjuna yang dinyatakan hilang sejak 15 April 2025 lalu.
Tragis dan sangat disayangkan, ternyata kedua anak ini telah dibunuh. Pelakunya seorang remaja berinisial P-U usia 17 tahun yang merupakan tetangga korban sendiri.
Bagaimana kasus ini berhasil diungkap pihak Polresta Bengkulu? Begini kronologi pengungkapannya.
Terungkapnya kasus ini bermula dari penemuan mayat di dalam karung di perairan Muara Jenggalu pada Minggu 20 April 2025
Mayat itu memang tidak bisa dikenali lagi lantaran kondisinya. Ketika itu mayat di dalam karung itu dibawa pihak kepolisian ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu untuk diautopsi.
Di dalam karung memang tidak ditemukan apapun selain mayat. Namun pihak kepolisian tetap meneliti setiap hal dari penemuan mayat ini.
Rupanya ada tulisa pada karung itu. Tulisan ini lah pintu awal terkuaknya kasus ini. Pada karung itu ada tulisan IBRAHIM TANJUNG BENGKULU.
Tulisan IBRAHIM TANJUNG BENGKULU itu menjadi hal lain bagi pihak kepolisian yang sedang berusaha mengungkap identitas mayat dalam karung yang ditemukan di Muara Jenggalu.
Dari penelurusan pihak kepolisian, akhirnya tulisan IBRAHIM TANJUNG BENGKULU itu mengarah ke rumah pelaku PU yang merupakan tetangga korban sendiri.
Senin malam 21 April 2025 pihak kepolisian dari Polresta Bengkulu melakukan penggeledahan di rumah pelaku.
Saat itu ternyata ditemukan karung lain di dalam rumah itu dengan tulisan yang sama IBRAHIM TANJUNG BENGKULU.
Dengan penemuan itu, semakin kuat dugaan polisi jika mayat yang ada di dalam karung yang ditemukan di Muara Jenggalu ada hubungannya dengan orang di dalam rumah pelaku.
Bersamaan pihak kepolisian sedang melakukan penggeledahan, ternyata anggota polisi yang sedang bekerja itu mencium bau tak sedap dari sekitar rumah terduga pelaku.
Curiga dengan bau itu, tim kemudian menelusuri di sekitar rumah pelaku untuk mencari tahu sumber bau tak sedap itu.
Terungkap, bau tak sedap itu berasal dari septic tank yang ada di sekitar rumah pelaku. Pihak kepolisian pun langsung memeriksa ke dalam septic tank dan ternyata di dalamnya kembali ditemukan mayat di dalam karung.
Dengan temuan ini, pelaku P-U tidak bisa mengelak lagi. Dia pun langsung diamankan pihak kepolisian.
Tidak hanya itu, polisi juga membawa keluarga pelaku demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kasus hilangnya korban Abiyu dan Arjuna memang menjadi sorotan banyak pihak. Apalagi usia keduanya yang masih kecil.
Saat dilaporkan hilang, banyak pihak yang melakukan pencarian. Termasuk pelaku PU juga ikut melakukan pencarian. Hal ini dilakukan pelaku demi mengelabui semua orang.
Penulis;Wasri
Sumber:Betv News