Kerinci, Kompas86.com – Warga Desa Pengasilama, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari kotoran ternak milik salah satu warga yang kabarnya pemilik ternak tersebut kebal hukum.
Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan kini semakin meresahkan karena tak kunjung ditangani secara serius.
hiruk pikuk suara ternak sapi dan aroma tak sedap itu disebut muncul setiap hari, terutama pada pagi dan sore hari, hingga mengganggu aktivitas warga dan kenyamanan di dalam rumah.
Beberapa warga bahkan mengaku sudah kesulitan beristirahat karena bau kotoran yang menyengat masuk hingga ke dalam rumah.
“Setiap hari bau menyengat itu tercium, kami sampai harus menutup jendela dan pintu rapat-rapat. Ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan,” ujar RK, warga RT 4 Desa Pengasilama.
Upaya persuasif sebenarnya telah dilakukan warga dengan menyampaikan keluhan secara langsung kepada pemilik ternak.
Namun sayangnya, tidak ada perubahan signifikan. Kandang ternak masih berada dekat dengan permukiman warga hanya berjarak 15 meter tanpa sistem sanitasi yang memadai.
Warga pun kini mendesak aparatur Desa Pengasilama untuk segera turun tangan dan menuntaskan menyelesaikan persoalan ini. Mereka meminta pihak desa melakukan mediasi dan memberikan peringatan tegas agar tidak terjadi konflik horizontal antarwarga.
“Kami tidak menolak orang beternak, tapi tolong juga perhatikan lingkungan. Jangan sampai satu orang enak, tapi satu kampung jadi korban,” ujar Rahman, warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah desa. Namun warga berharap perangkat desa dan pihak berwenang segera menanggapi keluhan ini, sebelum ketegangan semakin meningkat dan menciptakan ketidakharmonisan sosial di lingkungan tersebut.(dp)