Aceh Timur – Kompas86.com__, 17 April 2025, Wartawan Bersuarakyat Online, Hasbi, membantah keras pemberitaan yang dimuat oleh Tribun Pasee, Pada 16 April 2025, yang menyebut dirinya telah melakukan klarifikasi dan permintaan maaf atas berita sebelumnya terkait dugaan bandar sabu di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Dalam keterangannya kepada tim Kompas86, Hasbi menegaskan bahwa pertemuan antara dirinya dengan pihak desa hanyalah pertemuan kekeluargaan, bukan mediasi resmi, apalagi upaya klarifikasi seperti yang diberitakan media tersebut.
“Dalam pertemuan itu saya tidak pernah menyampaikan bahwa berita yang sudah tayang tidak benar. Saya juga tidak minta maaf untuk mengklarifikasi berita tersebut. Saya hanya bersilaturahmi biasa,” ungkap Hasbi.
Hasbi juga mengaku bahwa dalam pertemuan tersebut, pihak desa sempat memintanya untuk membuat klarifikasi melalui berita di medianya, Bersuarakyat Online, namun permintaan itu ia tolak karena merasa tidak ada yang perlu diklarifikasi.
“Saya diminta mengklarifikasi di berita saya, tapi saya tidak mau. Karena saya merasa pemberitaan saya sudah berdasarkan narasumber yang sah,” lanjut Hasbi.
Ia menambahkan bahwa tidak ada surat pernyataan tertulis maupun kesepakatan resmi dalam pertemuan tersebut yang menyatakan dirinya mengakui kesalahan dalam pemberitaan.
“Keterangan saya yang dicantumkan dalam berita Tribun Pasee, Juga tidak pernah saya ucapkan. Saya tidak pernah menyatakan bahwa berita saya sebelumnya keliru karena bersumber dari narasumber tidak terpercaya. Itu bukan pernyataan resmi saya,” tegasnya.
Tim Kompas86 telah memverifikasi video pertemuan yang dimaksud, dan tidak ditemukan bukti bahwa Hasbi menyampaikan klarifikasi atau permintaan maaf sebagaimana disebutkan dalam pemberitaan Tribun Pasee.
Saat dikonfirmasi oleh Kompas86, Pimpinan Redaksi Tribun Pasee, menyatakan bahwa sumber berita mereka berasal dari video mediasi yang beredar. Namun, ia mengakui bahwa dirinya tidak berada dalam ruangan saat pertemuan tersebut berlangsung.
“Saya tidak tahu soal surat tertulis atau permintaan klarifikasi dari Hasbi, karena mediasi itu dilakukan oleh rekan-rekan seprofesi. Mungkin ada kekeliruan dalam penulisan, karena yang menulis juga oleh rekan saya, dan kita tayangkan di media kita, ujarnya melalui sambungan telepon WhatsApp.
Hasbi berharap ke depan seluruh insan Pers dapat menjaga integritas jurnalistik dengan lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi kepada publik.
“Media harus jadi penjaga kebenaran, bukan alat untuk membelokkan fakta. Jangan sampai masyarakat disesatkan dengan informasi yang tidak sesuai kenyataan,” tutupnya.
Rsn