Kompas86.com, Indramayu — Guna melindungi petani Perum Bulog Jabar, Perum Bulog Indramayu dan TNI akan membantu membenahi berbagai permasalahan pertanian serta strategi penyerapan gabah lokal sesuai regulasi.
Acara yang berlangsung di hotel Trisula Indramaya tersebut dihadiri langsung oleh Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jawa Barat Mohamad Alexander, Bupati Indramayu, Dandim, kapolres Indramayu, Kepala Dinas Kehutanan dan Pertanian (DKPP) dan Pimpinan Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni serta mitra kerja Bulog Indramayu dan tamu undangan, Kamis, (10/04/25).
Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam sesi wawancara mengatakan bahwa dengan adanya program jemput gabah sampai ke pelosok-pelosok desa maka diharapkan akan memutus mata rantai penjualan gabah yang makin melambung tinggi.
“Dengan program jemput gabah maka para petani akan ada dua pilihan dalam melakukan penjualannya dengan hadirnya Bulog dan dari pihak Pemda juga akan turut membantu membuat posko-posko di desa-desa yang telah terintegrasi dengan Bulog serta di awasi oleh Babinsa dan Babinkantibmas,” ujar Lucky.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Jawa Barat Mohamad Alexander menyampaikan, pihaknya sampai Bulan April telah melakukan penyerapan GKP 51.000 ton dan beras kurang lebih 950 ton.
Nanti di masa puncaknya dalam musim panen diharapkan bisa mencapai target, dan untuk target Kabupaten Indramayu 107.000 ton, ucapnya.
“Dengan adanya Posko satgas petani akan memperkuat kehadiran penyuluh guna memastikan informasi harga dan prosedur penyerapan sampai ke petani,” tutur Alexander.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab bersama TNI dan Bulog sepakat membentuk Satgas Pangan. Satgas ini akan bertugas mengawal proses dari masa tanam hingga panen dan memastikan gabah terserap oleh Bulog sesuai dengan rencana. Upaya ini juga diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan pertanian yang selama ini dikeluhkan petani, jelasnya.
Pimpinan Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni memambahkan bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk menjalin sinergi bersama stakeholder terkait dalam mengatasi permasalahan petani.
“Adanya sinergi stakeholder ini maka bulog Indramayu akan dapat bekerja lebih maksimal, untuk target sehari Bulog Indramayu bisa mendapatkan sekitar 500 ton hasil GKP dari petani, untuk selanjutnya pihaknya akan melakukan koordinasi dengan desa yang akan melakukan panen guna mensukseskan hasil panen,” pungkas Sri Wahyuni. (Msn)