Mataram, 23 Februari 2025
KOMPAS86.COM– Unit Reskrim Polresta Mataram berhasil mengamankan seorang remaja berinisial FN yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan di Jalan Udayana. Operasi ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Regi Halili S.Tr.K., S.I.K.
FN diamankan di rumahnya sekitar pukul 02.00 WITA. Setelah dilakukan interogasi, ia mengakui mengetahui kejadian tersebut dan menyebut nama rekannya, PRN, yang beralamat di Karang Rundun, Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu pelaku.
Tim Reskrim langsung menjemput PRN di rumahnya dengan disaksikan oleh kedua orang tuanya. Awalnya, PRN membantah keterlibatannya, namun setelah dipertemukan dengan FN, ia akhirnya mengakui berada di lokasi kejadian. PRN juga mengaku membawa parang, meskipun berdalih tidak ikut menganiaya korban.
Dari hasil pemeriksaan, FN dan PRN mengungkapkan bahwa insiden penganiayaan ini berawal dari aksi kebut-kebutan dan saling tantang di jalan. Pengejaran oleh kelompok FN dan PRN terhadap korban berujung pada aksi penganiayaan menggunakan senjata tajam.
PRN mengakui membawa parang, sementara teman-temannya ada yang membawa celurit, ketapel panah, dan kapak. Tim Reskrim Polresta Mataram juga berhasil menyita satu unit sepeda motor yg di gunakan oleh terduga dan satu buah parang yang sempat dititipkan PRN kepada rekannya.
Kedua remaja tersebut kini telah dibawa ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Intelkam Polresta Mataram, AKP Regi Halili S.Tr.K., S.I.K., menegaskan bahwa tidak ada geng motor di Mataram dan mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dalam menyikapi suatu peristiwa.Jangan terburu-buru menghakimi suatu peristiwa tanpa dasar yang jelas.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah daerah yang aman dan kondusif. Jangan sampai asumsi yang salah menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
Mari bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, serta menciptakan suasana yang damai dengan tetap waspada dan cerdas dalam menerima informasi. Jika ada hal yang meragukan, silakan konfirmasi kepada pihak berwenang agar tidak terjadi penyebaran informasi yang tidak benar,tutupnya
Ridho