Panggung Solidaritas Band Suka Tani, Purbalingga Jawa Tengah

banner 468x60

Purbalingga, Kompas86.com| Aksi solidaritas Band Sukatani yang sedang viral di dunia jagad maya karena lagu yang berjudul Bayar Bayar Bayar dicekal pihak Kepolisian. Aksi tersebut berlangsung di alun-alun Purbalingga Jawa Tengah pada hari Sabtu tanggal 22 Februari 2025 pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB.Aksi yang bertemakan //KAMI BERSAMA SUKA TANI// di hadiri pula para mahasiswa dan para musisi dari berbagai daerah dan berbagai lintas musik se Barlingmascakeb. Mereka terlihat sangat kompak memakai pakaian berwarna hitam. Aksi tersebut dimulai di depan halaman pendopo Kabupaten Purbalingga dengan berbagi sayuran hasil bumi yang dibagikan kepada warga yang sedang melintas secara suka rela. Lalu mereka menyuarakan aksi solidaritas tersebut melalui lagu yang berjudul Bayar Bayar Bayar dan lagu yang lainnya serta puisi dan kritikan pedas terhadap Institusi POLRI.

Mereka juga tidak lupa membawa spanduk dan tulisan-tulisan yang bertujuan mengkritik pihak Institusi POLRI, dalam  orasinya salah satu pemandu aksi solidaritas yang akrab disapa dengan Mba Balqis mengatakan aksi dari teman-teman ini adalah aksi yang nyata sebagai bentuk solidaritas kepada Band Sukatani “Kami sangat mengapresiasikan kepada teman-teman yang hadir untuk mengkritisi biar ke depannya tidak ada lagi pembungkaman karya. Harapan kami ke depannya tidak ada lagi pencekalan atau pembungkaman dalam bentuk musik. puisi dll. Serta tidak ada lagi penangkapan dan penekanan untuk meminta maaf di hadapan awak media. Jelas itu adalah bentuk intimidasi”, kata Balqis saat di wawancarai awak media.

Bacaan Lainnya

Kesan dan pesan untuk Band Sukatani, kami bersama Sukatani maju terus pantang mundur. Dan aksi solidaritas hari ini mendukung Band Sukatani agar terus berkarya  lebih banyak lagi. Hadir juga dalam acara aksi solidaritas Mahasiswa (GMNI) Zidane, “Dukungan juga datang dari suara rakyat untuk rakyat, dimana di jaman sekarang ini demokrasi sudah tidak ada, demokrasi sudah di musnahkan oleh oknum oknum kepolisian atau pejabat. Yang terjadi di sana adalah bentuk intimidasi pembungkaman atau pencekalan sebuah karya jelas kami sangat kesal dan tersinggung. Bagi kami demokrasi di dunia ini sudah tidak ada lagi”, kata Zidane saat di wawancarai awak media.

Kami berharap kepada Institusi POLRI agar resuffle besar besaran untuk di evaluasi. Mereka pihak Instistusi POLRI seharusnya tidak tutup mata tidak tutup tutup telinga agar tidak terjadi lagi di daerah lain masalah pembungkanam karya seperti ini,”imbuh Zidane’’. Kami ada pesan buat para oknum jika ada polisi baik tolong sampaikan kepada polisi lacur itu”pesanya. Aksi solidaritas ditutup dengan acara pembacaan puisi puisi dan foto bersama acara berlansung aman tertib damai dan lancar.

Sukatani adalah band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang memiliki ciri khas musik post-punk dan new wave. Duo ini terdiri dari Novi, yang dikenal dengan nama panggung ‘Twister Angel’, dan AI, yang dikenal sebagai ‘Alectroguy’. Sukatani memiliki komitmen terhadap isu sosial, dengan lirik lagu mereka yang mencerminkan perjuangan kelas pekerja dan kritikan terhadap kapitalisme serta ketidakadilan sosial. Mereka juga menggunakan dialek Banyumasan dalam lagu-lagu mereka, yang memberikan warna lokal yang kental dalam musik mereka.

Penampilan panggung Band Sukatani pun unik dan penuh makna. Mereka sering mengenakan balaclava dan membagikan sayuran kepada penonton, menciptakan atmosfer yang berbeda dan penuh pesan, menyuarakan solidaritas dan kesadaran sosial. Selain itu, band ini juga aktif dalam berbagai kegiatan komunitas dan inisiatif sosial berbasis akar rumput, dengan penekanan pada masalah lingkungan dan perjuangan kelas proletar.

Tak hanya harus menarik lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, personel band punk Sukatani, Novi Citra Indiryati alias Twister Angel yang berprofesi sebagai guru, dikabarkan kini telah dipecat dari tempatnya mengajar. Diketahui, Novi yang selama ini dikenal sebagai vokalis Band Sukatani, juga berprofesi sebagai pengajar atau guru di SD IT Mutiara Hati, Klampok Banjarnegara Jawa Tengah.

Saat berita ini diturunkan, awak media menemui kesulitan untuk bertemu dengan personel Band Sukatani, dengan alasan keamanan.

 

(Purwono-Banyumas)

Pos terkait