“Ritual Pemelas-Pasan Tradisi Sakral di Perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah untuk Keselamatan Rumah dan Alam”

banner 468x60

Lombok Tengah, Sabtu, 18 Januari 2025 KOMPAS86.COM – Di perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah, tepatnya di wilayah Bile Bante dan Montong Are, sebuah tradisi sakral yang dikenal sebagai Pemelas-Pasan kembali digelar. Acara ini diadakan oleh Komang Tantre, seorang warga setempat, di rumah barunya sebagai bentuk penghormatan terhadap adat keagamaan Hindu yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Ritual Pemelas-Pasan atau Plaspasan bertujuan untuk membersihkan rumah dari energi negatif sekaligus memohon keselamatan bagi penghuni rumah. Tradisi ini mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Dalam kepercayaan Hindu, ada dua alam yang harus dihormati: alam atas sebagai tempat Tuhan yang Maha Kuasa, dan alam bawah, yang dipercaya dihuni oleh roh-roh penunggu yang juga memiliki peran dalam kehidupan manusia.

Acara dipimpin oleh seorang pemangku adat, yang mengawali prosesi dengan doa-doa suci (paritta) dan pembacaan mantra perlindungan seperti Ratana Sutta dan Karaniya Metta Sutta. Tahapan penting lainnya meliputi:

1. Penyiraman Air Suci untuk menyucikan tempat tinggal.

2. Pemasangan Simbol Perlindungan seperti daun suci dan benang pengikat, sebagai tameng dari energi buruk.

3. Penghormatan kepada Bumi dan Alam Semesta, melalui doa khusus yang menghubungkan spiritualitas manusia dengan harmoni alam.

Warga setempat mengungkapkan keyakinan mereka bahwa ritual ini membawa keberkahan dan kesejahteraan, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya hidup berdampingan secara damai dengan alam. “Kami percaya bahwa tradisi ini bukan hanya melindungi rumah, tetapi juga menciptakan keseimbangan antara manusia dan lingkungannya,” ujar Komang Tantre.

Ritual Pemelas-Pasan juga menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal yang sarat nilai spiritual. Tradisi ini menunjukkan kekayaan budaya Lombok yang menghormati keberagaman dan menjaga keharmonisan antarumat beragama di wilayah ini.

Bagi masyarakat Bile Bante Khususnya Komang Tantre selaku pemilik rumah, tradisi Pemelas-Pasan adalah warisan leluhur yang terus dirawat demi menciptakan kehidupan yang damai dan sejahtera di bawah naungan alam semesta.

Junaidi

 

Pos terkait