SAMBAS,kompas86.com – Belakangan ini kabupaten Sambas dihebohkan dengan sejumlah pemberitaan yg menyebutkan penggunaan jasa mirip preman oleh dinas perkim LH dan PUPR.
Pasalnya salah seorang wartawan mengaku mendapat ancaman dari oknum mirip preman ketika hendak mempublikasikan berita temuan proyek.
Namun kini perseteruan itu kini telah berujung damai lantaran kedua belah pihak yaitu Hendy yg merupakan wartawan postkotapontianak dan Ramidi bersepakat bahwasanya insiden itu adalah sebuah kesalah fahaman.
“saya sudah komunikasi dengan Hendy, ini hanya sebuah kesalahfahaman, sejatinya saya dan Hendy memang berteman sebelumnya,” ungkap Ramidi.
Dilain pihak, senada dengan Remidi , Hendy juga menyampaikan hal yg sama saat ditanyai melalui pesan whatsapp.
“ya bg Ramidi sudah menerangkan duduk permasalahannya bahwa dinas tersebut tidak pernah menggunakan pihak ketiga apalagi seperti viral nya berita yang mengatakan dinas PUPR dan perkim LH menggunakan jasa mirip premanisme ketika kita bicara ditelevon yg difasilitasi oleh sodara saya juga bung Maman, beliau juga sudah minta maaf , sebaliknya begitu juga dengan saya setelah mendengar penjelasan beliau ya saya memaklumi, bisa dikatakan miskomunikasi,” tuturnya.
Pelajaran yg dapat dipetik dari kejadian tersebut mengingatkan akan pentingnya keterbukaan sewajarnya serta komunikasi yg baik akan membangun silaturahmi yg baik.(Son)