Keluarga Korban Minta Bantuan YPTKIS untuk Pemulangan Jenazah Tujuh WNI dari Malaysia

banner 468x60

Lombok NTB kompas86.com –Berharap tujuh Keluarga Korban WNI asal Lombok yang tewas dalam kecelakaan di Sarawak, Malaysia, meminta bantuan kepada Ketua Umum Yayasan Peduli Tenaga Kerja Indonesia Sejahtera (YPTKIS), H. Henly, S.DM.BF.HI, melalui Ketua Satgas Khusus Pendampingan/Perlindungan PMI YPTKIS, H. Satria. Mereka berharap agar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan BP2MI Provinsi Nusa Tenggara Barat segera mengambil tindakan tegas untuk membantu proses pemulangan jenazah dan memastikan pihak-pihak terkait bertanggung jawab atas pengiriman PMI secara non-prosedural.

H. Henly, yang hadir langsung di tengah keluarga korban, menyatakan dukungan penuh untuk memfasilitasi dan mendampingi proses pemulangan jenazah para korban. “Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan bagi pekerja migran, khususnya yang berangkat melalui jalur non-formal atau non-prosedural. Kami akan berkoordinasi dengan Disnaker dan BP2MI NTB untuk mempercepat pemulangan jenazah,” ujar Henly.

Kecelakaan maut terjadi pada Kamis (21/11) di jalan raya Sarikei-Sibu, Sarawak. Mobil Perodua Alza yang membawa tujuh WNI tersebut mengalami tabrakan setelah mencoba melarikan diri dari pemeriksaan petugas. Kejar-kejaran berujung fatal ketika mobil tersebut melawan arus lalu bertabrakan dengan Toyota Hilux dari arah berlawanan. Akibatnya, seluruh penumpang tewas di tempat.

Tujuh korban tersebut berasal dari berbagai daerah di Lombok :

1. Masirah (Montong Bacek, Lombok Timur)

2. Sarapudin (Lendang Kekah, Lombok Tengah)

3. Agus Muliadi (Lendang Kekah, Lombok Tengah)

4. Suandi Putra Kedaro (Kendaro, Lombok Tengah)

5. Jumahir (Kemalik Jaran, Lombok Timur)

6. Rumintang (Lombok Timur)

7. Ridoan (Lendang Garuda, Lombok Barat)

Ketum YPTKIS menegaskan akan mengawal kasus ini hingga tuntas dan mendesak pemerintah untuk memberikan perlindungan lebih baik kepada pekerja migran, terutama yang rentan menjadi korban jalur non-prosedural. “Kami berharap tragedi ini membuka mata semua pihak terkait pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap pengiriman PMI ilegal,” tambah Henly.

Saat ini, Ketum YPTKIS bersama Pihak KJRI Kucing dan melalui Ketua satgas khusus pendampingan /perlindungan pmi yptkis , H. Satria menghubungi Lembaga yang ada di negara tersebut untuk ikut mendampingi kejadian tersebut dan respon langsung dan akan terus berupaya memfasilitasi proses pemulangan jenazah dan mencari keluarga korban untuk memastikan langkah selanjutnya untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat

Satria.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan